Kamis, 11 September 2008

SABAR : KUNCI KECERDASAN EMOSI (2)

Pengertian sabar adalah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi
godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka
mencapai tujuan. Dalam agama, sabar merupakan satu diantara stasiun-
stasiun (maqamat) agama, dan satu anak tangga dari tangga seorang
salik dalam mendekatkan diri kepada Allah. Struktur maqamat agama
terdiri dari (1) Pengetahuan (ma`arif) yang dapat dimisalkan sebagai
pohon, (2) sikap (ahwal) yang dapat dimisalkan sebagai cabangnya, dan
(3) perbuatan (amal) yang dapat dimisalkan sebagai buahnya. Seseorang
bisa bersabar jika dalam dirinya sudah terstruktur maqamat itu. Sabar
bisa bersifat fisik, bisa juga bersifat psikis.
Karena sabar bermakna kemampuan mengendalikan emosi, maka nama sabar
berbeda-beda tergantung obyeknya.
1. Ketabahan menghadaapi musibah, disebut sabar, kebalikannya adalah
gelisah (jaza`) dan keluh kesah (hala`)
2. Kesabaran menghadapi godaan hidup nikmat disebut, mampu menahan
diiri (dlobth an Nafs), kebalikannya adalah tidak tahanan (bathar).
3. Kesabaran dalam peperangan disebut pemberani, kebalikannya disebut
pengecut
4. Kesabaran dalam menahan marah disebut santun (hilm), kebalikannya
disebut pemarah (tazammur)
5. Sabar dalam menghadapi bencana yang mencekam disebut lapang dada,
kebalikannya disebut sempit dadanya.
6. Sabar dalam mendengar gossip disebut mampu menyembunyyikan rahasia
(katum).
7. Sabar terhadap kemewahan disebut zuhud, kebalikannya disebut
serakah, loba (al hirsh).
8. Sabar dalam menerima yang sedikit disebut kaya hati (qana`ah),
kebalikannya disebut tamak, rakus (syarahun)

Rangking Sabar
Ada tiga tingkatan orang sabar :
1. Orang yang dapat menekan habis dorongan hawa nafsu hingga tidak
ada perlawanan sedikitppun, dan orang itu bersabar secara konstan.
Mereka adalah orang yang sudah mencapai tingkat shiddiqin.
2. Orang yang tunduk total kepada dorongan hawa nafsunya sehingga
motivasi agama sama sekali tidak dapat muncul. Mereka termasuk
kategori orang-orang yang lalai (al ghofilun).
3. Orang yang senantiasa dalam konflik antara dorongan hawa nafsu
dengan dorongan keberagamaan. Mereka adalah orang yang
mencampuradukkan kebenaran dengan kesalahan.

Secara ppsikologis, tingkatan orang sabar dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu :
1. Orang yang sanggup meninggalkan dorongan syahwat. Mereka termasuk
kategori orang-orang yang bertaubat (at Taibin).
2. Orang yang ridla (senang/puas) menerima apapun yang ia terima
dari Tuhan, mereka termasuk kategori zahid.
3. Orang yang mencintai apapun yang diperbuat Tuhan untuk dirinya,
mereka termasuk kategori shidddiqin.

Hukum sabar.
Meski sabar itu konotasinyya positip, tetapi belum tentu tepat. Oleh
karena itu hukum sabar terbagi tiga, yaitu wajib, sunnat dan makruh.
Menyaksikan anggauta keluarganya terlibat maksiat misalnya, bersabar
dalam arti tabah hati tanpa mengeluh adalah makruh, tetapi sabar
ketika selalu gagal dalam berusaha memperbaiki mereka adalah wajib.
Kembali kepada pengertian sabar : tabah hati tanpa mengeluh dalam
menghadapi rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka
mencapai tujuan, maka kunci kesabaran adalah kesadaarn atas tujuaan
yang ingin dicapai. Orang yang lupa tujuan biasanya tidak mampu
mengendalikan emosi ketika menghadapi keadaan yang tidak mengenakkan.
Tetapi sabar juga ada batasnya, oleh karena itu kesabaran harus
selalu dievaluasi secara dinamis. Kesabaran juga biasanya berhubungan
erat dengan perasaan syukur. Artinya orang yang pandai berterima
kasih biasanya ia penyabar, sedangkan orang yang tidak mengerti
berterima kasih (kufr ni`mat) biasanya emosinya mudah digelitik.
Dalam usaha problem solving menyangkut berbagai urusan kehidupan,
sabar merupakan kekuatan yang sangat besar dan efektip. Oleh karena
itu al Qur’an secara jelas mengingatkan agar dalam upaya memohon
pertolongan kepada Tuhan, jangan lupa membangun infrastruktur
psikologinya yang terdiri dari kesabaran dan doa (salat). Ya
ayyuhalladzina amanu ista`inu bis sobri was salat, innalloha ma`a as
sobirin (Q/2:153).

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca artikel ini, mohon komentar anda dan jangan bosan untuk membaca artikel lainnya, tulis nama anda setelah berkomentar, trims.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer