Sabtu, 10 April 2010

SAFETY FIRST..........TIPS BERHELM


Sebetulnya saat kita siap menggunakan kuda besi saat itu juga harus memperhatikan safety First dalam berkedaraan terutama helm, singkat cerita harga helm mungkin bisa kita cari apabila terlalu mahal harganya, namun keselamatan kepala kita tidak ada yang jual .....nach ini TIPs Berhelm

Tips Berhelm Nyaman dan Aman

Helm, atribut vital bagi pengemudi dan penumpang sepeda motor. Selain melindungi kepala dari sengat matahari hal yang paling penting dari 'si bundar' ini melindungi kepala dari kecelakaan lalu lintas. Seiring berjalannya waktu, helm juga mengalami banyak perkembangan, tak hanya sebagai pelindung, helm juga jadi aksesori menilik dari banyaknya helm funky yang banyak dikenakan kawula muda.

So apapun alasannya helm tetap pegang peranan penting bagi pengendara motor. Demi keselamatan dan kenyamanan berkendara tak ada salahnya mencermati tips berhelm berikut:


* Pilih kaca helm yang bening dan memberikan efek netral sehingga tak mengganggu pemandangan, terutama saat digunakan pada malam hari. Ukuran helm harus disesuaikan dengan kepala pemakainya. Helm yang disarankan bagi seorang pengemudi adalah helm yang pas atau menekan bagian pipi dan dahi pada wajah.
* Jika helm yang digunakannya itu tidak pas atau longgar, besar kemungkinan helm itu akan terlepas dari kepala semakin besar dan membahayakan pengendara.
* Helm yang disarankan bagi pembonceng adalah menggunakan helm yang sesuai dengan ukuran kepala pemakainya dengan kaca polos, usahakan menggunakan helm yang menutupi seluruh bagian wajah.
* Buka kaca bagian depan helm seperempat bagian saat hujan atau membuka seluruh ventilasi helm. Membuka kaca akan mengurangi kabut pada kaca yang dapat mengganggu penglihatan pengemudi.

Gunakanlah helm yang baru. Hindari menggunakan helm yang sudah jatuh lebih dari dua kali sebaiknya beli lagi yang baru.

Mudah bukan, demi kenyamanan anda saat berkendara, tak ada salahnya mencoba tips tersebut khan? Berkendara aman, andapun selamat sampai tujuan.

Percayakan Honda sebagai motor yang safety bagi anda, karena Honda pelopor safety riding di Indonesia.


Jumat, 09 April 2010

Safety Riding ... Apaan sih ???


Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling praktis dan ekonomis sebagai alat transportasi baik pribadi maupun keluarga. Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat motor menjadi kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.

Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya. Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.

Mungkin disinilah perlunya kita ikut suatu klub motor. Apakah itu klub motor sejenis maupun klub motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang bisa membina kita menjadi bikers yang baik dan tertib. Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli dengan keselamatan dan keamanan berkendara. Beberapa klub yang saya kenal, melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan tentang keselamatan dan keamanan berkendara. Bahkan untuk menggelar acara tersebut dilibatkan juga beberapa vendor sebagai sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya keselamatan.

Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek. Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.

Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:

* Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
* Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar.
* Helm (minimal Half Face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
* Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki.

Secara umum untuk pelatihan praktek Safety Riding diajarkan:

-Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti ber-akselerasi.

-Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.

Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta pelatihan Safety Riding.

Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para pengendara untuk membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah, itu ternyata pendapat yang muncul di benak peserta setelah semua sesi praktek dilapangan dilakukan.

Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus singkat ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.

Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.

Safety is Everything bro !


Percayakan Honda sebagai motor yang safety bagi anda, karena Honda pelopor safety riding di Indonesia.

Kredit Foto:

FB HondaHolic Full


Kamis, 08 April 2010

Tips Safety Riding : Berkendara di Malam hari


Pada malam hari terdapat banyak kendaraan di jalan, bagaimanapun pada tahun 1997, 25% dari sepeda motor mengalami kecelakaan antara jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Pada malam hari pengendara mengalami kesulitan melihat atau dilihat (oleh pengendara lain) dengan jelas. Bahkan dengan bantuan lampu depan sekalipun, pengendara mengalami kesulitan untuk mengetahui kondisi jalan ataupun sesuatu yang ada di jalan.

Pengendara lainnya mungkin juga mengalami kesulitan melihat lampu depan dan lampu belakang anda karena terhalang oleh kendaraan lainnya. Saat anda mengendara motor pada malam hari anda harus :

-Mengurangi kecepatan
-Dapat terlihat
-Tingkatkan penglihatan anda

MENGURANGI KECEPATAN

Sangatlah penting bagi pengendara untuk mengurangi kecepatan kendaraannya pada malam hari, terlebih ketika anda tidak begitu mengenal jalan. Anda harus dapat berhenti pada jarak pandang yang sesuai dengan penglihatan. Lampu belakang mobil dapat membantu anda untuk melihat arah jalan yang akan anda lalui. Ketika lampu mobil itu terlihat bergerak naik turun, maka anda harus bersiap bahwa kondisi jalan di depan tidak rata.

Saat malam hari jarak antar satu kendaraan dengan kendaraan lainnya harus lebih jauh. Karena sangat sulit untuk memperkirakan jarak pada malam hari. Beri ruang di depan dan samping anda untuk memungkinkan kendaraaan lain mendahului anda dengan aman.

DAPAT TERLIHAT

Ingatlah poin yang dibuat tentang baju dan perlengkapan. Hal tersebut sangat penting saat berkendara pada malam hari. Anda harus mempertimbangkan untuk memakai rompi yang dapat memantulkan cahaya atau merekatkan stiker yang dapat memantulkan cahaya pada baju anda. Anda juga disarankan untuk merekatkan stiker tersebut di samping motor anda agar dapat terlihat. Anda juga harus memastikan bahwa lampu motor dan kaca spion dalam keadaan baik. Indikator juga sama pentingnya saat berkendara pada malam hari, untuk itu pastikan bahwa indikator tersebut bekerja dan dapat terlihat dengan jelas.

TINGKATKAN PENGLIHATAN ANDA

Dapat melihat dengan baik merupakan hal yang penting dalam berkendara pada malam hari. Jangan pernah memakai helm yang kaca tergores, karena hal itu dapat membuat pandangan anda menjadi buram bila terkena cahaya. Gunakan lampu jauh anda untuk membantu melihat jarak jauh. Ingatlah untuk tidak mengunakan lampu jauh anda saat kondisi berkabut karena cahaya akan memantul kembali ke arah anda sehingga dapat menghalangi pandangan.

Semoga Tips Safety Riding kali ini bermanfaat untuk anda yang sering berpergian di malam hari menggunakan sepeda motor.

Percayakan Honda sebagai motor yang safety bagi anda, karena Honda pelopor safety riding di Indonesia.

Rabu, 07 April 2010

Tips Safety Riding : Membuat Motor Tetap Sehat


Tips berkendaraan aman (safety riding) yang di kampanyekan oleh PT. Astra Honda Motor dalam situs resminya http://www.astra-honda.com kali ini tentang Tips Membuat Motor Tetap Sehat.

Hmm.. tenang sobat Honda! Kita mau bagi-bagi tips, apa yang harus sobat Honda lakukan kalau motor tiba-tiba mogok.
Buat sobat Honda yang gak terlalu “akrab” sama mesin motor, tips ini pasti berguna banget.

Jangan panik adalah hal pertama yang harus sobat Honda lakukan. Kalo panik, kita jadi gak bisa berpikir secara jernih.

* Cek tanki bensin. Ingat, cari SPBU resmi, bukan warung bensin pinggir jalan, untuk menghindari bensin campuran yang bikin motor kita tambah rusak.
* Cek saluran bahan bakar, yang biasanya sering tersumbat kotoran atau kerak dari bahan bakar.
* Cek karburator.
Gini caranya: Tutup saluran intake karburator dengan tangan sambil menyalakan motor. Kalo tangan terasa basah karena ada percikan bensin, berarti kondisi karburatornya masih bagus. Nahhh, kalo cuma sedikit percikan atau gak ada sama sekali, kemungkinan saluran karburator buntu karena ada kerak atau kotoran. Kalo begini, berarti motor sobat Honda harus segera dibawa ke AHASS terdekat untuk dibersihkan.
* Cek juga kotoran yang menempel di filter udara, yang bisa menghambat masuknya aliran udara.
* Busi.. busii!! Jangan lupakan yang satu ini ya... Lepas busi dari tempatnya, kalo busi harus diganti. Kalo gak ada percikan api dari kabel coil, cepeeet bawa motor sobat Honda ke AHASS terdekat. nyala berarti masalah bukan karena busi. Wahh, kalo busi gak nyala gimana ya?!

Ginii.. lepas busi dan isolator, jadi cuma berupa kabel dari coil. Trus, dekatkan kabel ke ground motor waktu dinyalakan. Kalo ada api memercik, kemungkinan busi yang gak bagus. Kalo gak ada percikan api dari kabel coil, cepat bawa motor ke AHASS supaya tau penyebabnya.

Nahh, selamat berkendara dengan tenang, ya guyss!!

Percayakan Honda sebagai motor yang safety bagi anda, karena Honda pelopor safety riding di Indonesia.

Selasa, 06 April 2010

Tips Safety Riding : Modifikasi Sepeda Motor, Amankah ?


Tips berkendaraan aman (safety riding) yang di kampanyekan oleh PT. Astra Honda Motor dalam situs resminya http://www.astra-honda.com kali ini mengenai Modifikasi Sepeda Motor.

Saat ini sering kita jumpai sepeda motor yang dimodifikasi alias dirubah sesuai keinginan pemakai, namun apakah sepeda motor dimodifikasi nyaman dikendarai? Rasanya sebelum anda memodifikasi dapat simak ulasan ini.

Setiap sepeda motor standard keluaran pabrikan secara spesifikasi teknis dan desain telah memenuhi standard keamanan dan kenyamanan suatu produk untuk digunakan sehari-hari. Sebelum diterima oleh konsumen pun, sepeda motor Honda telah melalui tahapan Pre Delivery Inspection sebagai Final Inspection sebelum sepeda motor tersebut diterima oleh konsumen.

Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh konsumen apabila mengendarai sepeda motor Honda yang masih dalam kondisi standard keluaran pabrikan baik dari aspek keamanan maupun kenyamanan dalam berkendara.

Konsumen tertentu dan biasanya kalangan anak muda yang selalu ingin tampil beda sering mendesain ulang atau memodifikasi sepeda motornya. Se-ekstreem apapun modifikasi yang dilakukan tidak akan menjadi masalah selama sepeda motor tersebut hanya digunakan untuk “obat mata” saja alias pajangan karena begitu indah untuk dipandang.

Masalah akan muncul apabila sepeda motor yang telah dimodifikasi tersebut digunakan sebagai kendaraan sehari-hari karena dikhawatirkan perubahan yang dilakukan mengganggu kenyamanan saat berkendara. Dan yang lebih berbahaya lagi apabila perubahan yang dilakukan menyangkut perubahan spesifikasi teknis karena disamping membahayakan si pemilik juga bagi pengguna jalan lain saat berkendara di jalan raya.

Modifikasi paling ringan adalah merubah warna dan striping sepeda motor. Untuk yang satu ini walaupun ringan, satu hal yang perlu diingat adalah data pada STNK-pun perlu disesuaikan jika tidak ingin kena TILANG oleh pihak yang berwajib.

Modifikasi yang merubah bentuk dan ukuran perlu mendapatkan perhatian khusus karena dikhawatirkan dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan saat bekendara.Contoh saja: Mengganti kaca spion, hal yang mungkin menurut kita sepele. Keindahan tampilan jangan sampai melupakan fungsi dari kaca spion itu sendiri. Sering kita temui kaca spion diganti dengan ukuran yang tidak memadai sehingga fungsinya sebagai alat bantu untuk mengawasi bagian belakang kita saat berkendara tidak lagi berguna secara optimal. Hal ini tentunya bisa membahayakan saat berkendara.

Contoh lain yang dapat membahayakan pengguna jalan lain adalah penggantian warna lampu belakang (stop lamp) yang seharusnya merah menjadi putih (dengan mika bening). Lampu-lampu, klakson, dan segala instrumen yang ada pada sepeda motor adalah merupakan alat bantu kita untuk berkomunikasi dengan pengguna jalan lain. Apabila itu diubah maka akan menggangu komunikasi kita selama berkendara. Terlebih lagi lampu belakang dengan mika bening akan sangat membahayakan bagi pengendara di belakangnya karena dapat menyilaukan pandangan.

Jadi kepuasaan akan hasil karya dan keindahan yang didapat jangan sampai mengganggu kenyamanan saat berkendara, lebih-lebih membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Selamat berkendara aman dan nyaman bersama Honda

Senin, 05 April 2010

Tips safety Riding : Teknik Mengerem yang Benar


Tips berkendaraan aman (safety riding) yang di kampanyekan oleh PT. Astra Honda Motor dalam situs resminya http://www.astra-honda.com kali ini yaitu Teknik Mengerem yang Bena. Pengereman adalah hal yang paling penting diketahui pengendara saat berkendara sepeda motor. Ironisnya masih banyak pengendara sepeda motor yang tidak tahu teknik pengereman yang benar. Bahkan dalam kurikulum training Safety Riding Honda, materi pengereman adalah materi yang pertama diajarkan dalam “menu saat berkendara”.

Pada saat kita memutuskan untuk belajar mengendarai sepeda motor, hal pertama yang harus kita pertimbangkan untuk menghindari diri dari resiko kecelakaan adalah bagaimana kita dapat menguasai teknik untuk menghentikan laju kendaraan. Satu-satunya alat yang bisa dengan aman mengurangi laju kendaraan dan menghentikan kendaraan adalah rem.

Engine brake : efek pengereman yang ditimbulkan akibat penurunan kecepatan putaran mesin (tidak ada untuk type matic), bisa membantu mengurangi laju kendaraan akan tetapi yang bisa menghentikan laju kendaraan adalah rem. Apabila teknik pengereman sudah dikuasai dan terlatih untuk melakukannya, maka kepercayaan diri akan meningkat dan jarak pengereman bisa diperpendek.

Semakin pendek jarak pengereman akan semakin baik, semakin jauh resiko kita terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Pada sepeda motor kita mengenal rem depan dan rem belakang. Paling efektif untuk menghentikan laju kendaraan adalah rem depan. Artinya apabila teknik pengereman telah dikuasai dengan baik, maka jarak pengereman paling pendek akan diperoleh apabila mengaplikasikan rem depan. Rem belakang hanya digunakan sebagai penyeimbang. Dalam kondisi latihan biasanya kita atur segalanya adalah ideal dan dilakukan secara berulang, hal ini semata-mata untuk mengasah kemampuan kita dalam menguasai teknik dasar pengereman. Pada saat berkendara di jalan raya penting untuk kita memperhatikan hal-hal lain yang tidak akan kita jumpai seperti pada saat latihan, misalnya : kondisi jalan yang tidak rata, berpasir, basah, dan sebagainya.

Dalam latihan, bisa dicoba beberapa pengereman; pengereman dengan menggunakan rem belakang saja, kemudian rem depan saja, dan terakhir cobalah dengan teknik pengereman yang benar dengan menggunakan kedua rem. Dengan kondisi yang ideal cobalah untuk merasakan dan membandingkan jarak pengereman yang dihasilkan.
Urut-urutan dalam proses pengereman (dengan SM type sport) yang penting untuk dilatih (sampai dengan sepeda motor berhenti) :

1. Melajulah dengan kecepatan tertentu. Untuk awal, 40 km/jam cukup untuk kita bisa melatih teknik dasar pengereman. Gunakan gigi 4 ke atas.
2. Pada saat kita putuskan untuk mengerem, hal pertama yang harus kita lakukan adalah melepaskan putaran gas (deselerasi). Posisi tangan saat ini adalah menggenggam penuh grip gas (tidak ada jari yang standby pada tuas rem depan).
3. Kemudian langkah berikutnya adalah tangan menarik tuas rem depan dengan cara diremas (seperti bersalaman) dan pada saat yang bersamaan kaki kanan memijak rem belakang sebagai penyeimbang. Pastikan posisi sepeda motor tegak (tidak miring) sehingga resiko tergelincir/terpeleset tidak terjadi.
4. Tepat saat sepeda motor akan berhenti, tarik tuas kopling sehingga mesin tidak mati dan turunkan kaki kiri saat berhenti.
5. Dalam latihan tidak disarankan menggunakan engine brake, semata-mata untuk melatih diri dalam penguasaan teknik dasar pengereman.
6. Langkah tersebut dilakukan secara berulang sampai benar-benar dikuasai.
7. Sebagai evaluasi, dengan teknik pengereman yang benar maka dapat dilakukan pengukuran jarak pengereman (dengan memberikan marking sebagai penanda jarak di sepanjang lintasan pengereman).
8. Setelah evaluasi diperoleh, selanjutnya latihan dapat dilanjutkan dengan menambah kecepatan sesuai kemampuan, misal: 60 km/jam.

Perlu diingat, jangan memaksakan diri untuk mengaplikasikan rem depan sekuat-kuatnya untuk awal latihan. Resiko terjungkal akan didapatkan apabila “feeling” dalam meremas tuas rem depan dengan optimal belum dikuasai. Latihan berulang dibutuhkan untuk mendapatkan penguasaan yang maksimal.
Selamat berlatih dan berkendara aman dan nyaman bersama Honda.

Percayakan Honda sebagai motor yang safety bagi anda, karena Honda pelopor safety riding di Indonesia.

Minggu, 04 April 2010

Tips Safety Riding : Postur Berkendara


Tips berkendaraan aman (safety riding) yang di kampanyekan oleh PT. Astra Honda Motor dalam situs resminya http://www.astra-honda.com kali ini yaitu Postur berkendara alias riding posture penting untuk di perhatikan. Riding posture berfungsi menjaga keseimbangan dan kenyamanan dalam berkendara. Dengan Riding Posture yang benar membuat pengereman sepeda motor ngepot, begitu juga saat melakukan manuver atau berbelok.

Menurut chief instruktur safety riding PT AHM, Anggono Iriawan, ada 7 (tujuh) riding posture yang mesti diketahui. Yakni; 1. Mata, 2. Pundak, 3. Siku, 4. Tangan, 5. Pinggul, 6. Lutut, 7. Kaki.

Masing-masing memiliki fungsi sendiri. Mata, fungsinya untuk melihat. ”Pandangan mesti jauh. Agar jarak pandang lebih luas. Juga memudahkan dalam antisipasi jika ada obyek lainnya yang mengganggu” jelas Anggono.

Dalam berkendara, sebaiknya, pundak dibikin rileks. Jangan tegang karena itu akan membuat kenyamanan berkendara akan berkurang. Ujung-ujungnya, badan jadi gampang letih alias capek deh!

Bukan cuma itu, Sudut siku yang lurus juga bisa bikin susah pengendara dalam melakukan manuver. Gerak setang ke kiri dan kanan pun akan terlihat kaku.

Tapi begitunya, posisi siku juga jangan lurus. “Sudut siku idealnya 120 derajat, dengan begitu, pegangan tangan ke setang jauh lebih kuat. Dan tentunya juga, tidak membuat badan jadi gampang pegal,” tambah instruktur yang pernah ikut kursus safety riding di Jepang ini.

Jari tangan memegang bagian tengah dari grip, dengan demikian akan memudahkan pengendara mengoperasikan handel gas, rem, kopling, sakelar dan switch lainnya.

Posisi duduk ikut berpengaruh terhadap pinggul. Duduk terlalu jauh dari setang tidak baik. Begitu pula kalau terlalu dekat. Pada motor tipe sport, posisi lutut idealnya mengempit tangki. ”Saat cornering alias berbelok, posisi begini akan memudahkan,” beber AIR panggilan akrabnya. Pijakan rem dan perseneling harus tegak lurus dengan kaki. Ini untuk antisipasi, ketika terjadi pengereman mendadak. Dengan begitu pengendara bisa langsung injak tuas. Silahkan mencoba...

Percayakan Honda sebagai motor yang safety bagi anda, karena Honda pelopor safety riding di Indonesia.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer