Kamis, 25 November 2010

Pusdiklat Kemdiknas

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional (Pusdiklat Pegawai Kemdiknas) semula adalah bagian dari Biro Kepegawaian Depdikbud. Pada awal 1970an berkembang pemikiran untuk membentuk suatu unit kerja dengan tugas dan fungsi khusus peningkatan kompetensi sumber daya aparatur di lingkungan Depdikbud. Pada 1975, dibentuklah unit kerja baru yang diberi nama Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai. Pusdiklat Pegawai ditetapkan sebagai organisasi sendiri yang berkedudukan langsung di bawah Mendikbud. Sejak itu sampai dengan 1986, Pusdiklat berlokasi di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42 berdekatan dengan Kantor Wilayah Depdikbud DKI Jakarta (sekarang Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Pemerintah DKI Jakarta) dan Pusat Grafika Indonesia (sebelum belakangan pindah ke Serengseng, Jakarta Selatan). Sejak 1986 Pusdiklat resmi menempati lokasi yang sekarang dengan alamat Jl. Raya Cinangka Km 19, Sawangan, Depok 16517.

Pusdiklat dipimpin oleh seorang Kepala (eselon II). Sejak berdiri sampai sekarang Pusdiklat telah mengalami sembilan kali pergantian pimpinan. Secara berturut-turut Kepala Pusdiklat adalah Drs. Soeharto (1975-1981), Drs. Waskito Tjiptosasmito, MA (1981-1983), Prof. Dr. Kasmiran Waryo (1983-1985), Drs. Ahmad Nusa (1985-1988), Dr. Nyoman Dekker, SH (1988-1992), Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto (1992-1994), Prof. Dr. Miftah Thoha, MPA (1994-1999), Drs. Rusli Rachman, Msi (1999-2002), dan Agus Dharma, PhD sejak Juli 2002 sampai sekarang.

Dari seluruh Kepala Pusdiklat itu, enam di antaranya adalah pegawai struktural dan sisanya (tiga orang) berasal dari perguruan tinggi (dosen). Masing-masing figur itu telah dan sedang menjejakkan langkah dan meninggalkan bekas yang tidak akan terlupakan.

Pimpinan silih berganti dan seperti organisasi lainnya, linkungan fisik dan psikispun turut berkembang. Pusdiklat terus menata diri, mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja yang lebih kondusif, serta mendesain program-program yang lebih variatif dan inovatif dengan jangkauan sasaran yang lebih luas. Pusdiklat telah dan akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, baik di dalam maupun di luar lingkungan Depdiknas dan dengan SEAMEO (South East Asian Minister of Education Organization). Pada 16-17 Agustus 2004 Pusdiklat menjadi rumah tangga Regional Training Center (Retrac) Governing Board Meeting yang ketujuh. Retrac, salah satu dari SEAMEO Centers, berlokasi di Vietnam (Ho Chi Minh City). Sejak 1999, Kapusdiklat adalah anggota dari Retrac Governing Board. Keanggotaan Kapusdiklat dalam Retrac Governing Board tidak bersifat ex officio.

Pusdiklat sekarang telah berusia lebih dari tiga dasawarsa (tepatnya 33 tahun). Dalam usia yang semakin dewasa itu, Pusdiklat telah mengalami tiga kali perubahan organisasi. Sekalipun demikian, tugas dan fungsinya relatif tidak berubah, yaitu menyelenggarakan dan mengoordinasikan pendidikan dan pelatihan pegawai di lingkungan Depdiknas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri. Perjalanan masih panjang dan masih banyak yang perlu dibenahi, bukan hanya karena faktor-faktor internal, tetapi juga karena desakan faktor-faktor eksternal. Pada saat yang sama, Pusdiklat tetap berusaha konsisten dengan upaya peningkatan mutu berkelanjutan sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Anggota Pusdiklat sadar bahwa upaya mencapai visi dengan melaksanakan misi yang telah disepakati memerlukan tidak hana kerja keras, tetapi juga kerja lebih cerdas.

Kumpulan Pusi Perpisahan

Pintu Perpisahan

untung tak bisa diraih
malang tak bisa ditolak
seperti juga siang dan malam
pertemuan dan perpisahan
adalah pasangan dalam kehidupan

bahagia dan derita
adalah dua sisi
dari koin yang sama

tapi
aku tak berani mengundi diri

semua kemungkinan terbuka
seperti pintu terbuka
bagi perpisahan ini


PUISI PERPISAHAN SAHABAT

Sahabat..
dengan kata2 syair dan puisi menjadi saksi,
Di Dunia Maya kita dipertemukan,
Tanpa sebadan ikatan kekeluargaan,
Berbekalkan semangat nan satu membara dijiwa,
Tekad mencari segunung ilmu didada,
Kita tak pernah menduga,
Perkenalan sesingkat ini membuahkan rasa persahabatan,

Sahabat..
Tatkala kekosongan melanda jiwa,
Kehadiranmu tanpa dipaksa,
Memenuhi ruang hati yang kian membara,
Berkongsi segala apa yang ada,
Tanpa curiga dan parasangka.

Sahabat..
Kehadiranmu bagaikan sinaran rembulan,
Menerangi kamar hatiku nan sepi,
persahabatnku padamu ikhlas karena ilahi,
Sungguhpun tiada ikatan darah antara kita,
Namun itu bukanlah alasan untuk tidak bersama,
Malah kuanggap kau umpama keluarga,
Tatkala jatuh kita bangkit bersama,
Tanpa dipaksa.

Sahabat..
Kuucapkan terima kasih diatas persahabatan ini,
Andai dihitung selautan air,
Tak akan dapat menyamai persahabatanku padamu,
Kita tanami sebuah persahabatan,
Kita sirami dengan kasih dan persaudaraan,
Kita bagi dengan kejujuran,
Kita jauhkan marah dan kemarahan,
Kita jauhi tangisan dan perpisahan.

Sahabat..
Sudah menjadi lumrah hidup manusia didunia,
Yang datang pastikan kembali,
Begitulah diibaratkan dengan persahabatan ini,
Andai selepas ini kita tidak bersama lagi,
Memori bersama usah dilupakan,
Aku tahu dan pasti selepas perpisahan ini,
Kita pasti menangisi,
Menangisi sebuah ikatan nan suci,
Tatkala memori lama diungkap kembali,
Kerna disitulah persahabatan kita bersemadi.

Sahabat..
Selepas perpisahan ini,
Aku pasti akan merindui hilai tawamu,
Senyuman manismu,
Usikan manjamu yang penuh dengan jalinan indah,
Menjadi pengobat dikala duka,
Menjadi kekal persahabatan kita.

Sahabat..
Pernah suatu ketika kita bersengketa,
Persengketaan yang tidak dipinta,
Tanpa diundang dan dipaksa,
Namun itu bukanlah menjadi pengakhir sebuah perpisahan,
Kita bincang bersama duduk semeja,
Mencari seribu satu penyelesaian,
Yang baik jadikan tauladan,
Yang buruk dibuang jauh.

Sahabat..
Aku ridha dengan takdir,
Asam dan garam sudah menjadi rencah kehidupan,
Kepasrahan yang harus diterima,
Untuk masa depan kita bersama,
Kekal untuk dulu, kini dan selamanya....

Sahabat..
Andainya perpisahan mengundang tiba,
Hulurkanlah salam pemula bicara,
sucikan khabar di mata pena,
Dengan khabaran berita indah,
Pemula bicara sesama kita.

Perpisahan

Berbagai rintangan telah kita lalui

Penuh wewangian bunga maupun bertabur duri
Penuh suka maupun duka di hati

Semua bukanlah sekedar kenangn
Semua bukanlah sekedar renungan
Saat kita dalam kebersamaan
Dalam suka maupun pengorbanan

Namun, kita tlah tahu
Kita tak selamanya bersatu
Menempuh jalan hidup yang bertabur debu
Bertabur dedaunan yang tak pernah tersapu

Saat berpisah harus menyapa
Ku tak ingin kau teteskan air mata
Ku tak ingin kau berduka
Karena hati kita kan tetap bersama

Sahabatku tercinta!!
Inilah hidup
Kadang kita membuka
Suatu saat kita kan menutup

Sahabatku tercinta!!
Ku ingin kita kembali bersama
Di saat harta tak lagi berguna
Di saat cinta menjadi satu-satunya pembela

Diklat Ketatausahaan Angkatan 3







PHOTO BY EKO HARDJANTO (LPMP DI YOGYAKARTA)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer