Kamis, 24 Mei 2012

Data Rafflesia dan Amorphophalus Mekar Selama Januari - Mei 2012 di Bengkulu


Bengkulu  atau terkenal dengan sebutan BUMI RAFFLESIA merupakan rumah bagi bunga tunggal terbesar di dunia, Rafflesia arnoldii,  yang bisa mencapai diameter 110 cm. Di samping itu Propinsi Bengkulu juga habitat bunga majemuk terbesar di dunia, Amorphophallus tinanum (Bunga Kibut atau bangkai)bunga tertinggi di dunia Amorphophallus gigas, dan bunga aggrek terpanjang di dunia, Gramtophyllum specium (anggrek macan).   Khususnya Rafflesia arnoldii sudah terkenal di dunia, sehingga banyak wisatawan asing yang tertarik melihatnya, malah di Malaysia salah satu jenis Rafflesia dipakai sebagai ikon untuk turisme.   

Propinsi Bengkulu sendiri sering menamakan dirinya sebagai BUMI RAFFLESIA (the land of Rafflesia).   Oleh karena itu, moto ini sebetulnya dapat digunakan sebagai  strategi membentuk “branch image” yang tepat dalam rangka membangun segmentasi yang kuat di dalam pasar turisme yang semakin besar di masa-masa mendatang.   Hal ini  disebabkan karena Rafflesia terkenal di seluruh dunia karena dua hal yaitu; 1). Keunikannya, dimana tumbuhan terdiri dari bunga saja, tanpa daun dan tanpa batang; dan 2)  Rafflesia hampir dipastikan menjadi bacaan wajib bagi siswa SMA dan Universitas di seluruh dunia.   Namun disisi lain, sangat disayangkan keberadaan Rafflesia di Bengkulu tidak cukup mendapat perhatian dan tidak dikelola secara memadai, sehingga menimbulkan kekawatiran kepunahan jenis, yang sekaligus menghilangkan kesempatan untuk dapat dimanfaatkan sebagai ikon pariwisata, yang pada akhirnya dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar. 

Laporan tentang keberadaan jenis Rafflesia arnoldii terbanyak datang dari Propinsi Bengkulu.  Walaupun pada dasarnya jenis ini dapat dijumpai sepanjang pegunungan Bukit Barisan.  Tahun lalu (2011)  dari pemantauan Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) telah mekar Rafflesia arnoldii sebanyak 14 (empat belas) kuntum yang menyebar di hutan-hutan Bengkulu diantaranya di Kab. Kepahiang, Kab. Lebong, Kab. Bengkulu Tengah, Kab. Mukomuko dan Kab. Kaur.

Tahun 2012 ini periode Januari hingga Mei, dari pemantauan KPPL telah mekar Rafflesia arnoldii sebanyak 11 (sebelas) kuntum dan Amorphophalus titanum sebanyak 2 (dua) kuntum di Cagar Alam Taba Penanjung Bengkulu Tengah dan Hutan Lindung Bukit Daun  Tebat Monok Kepahiang. Berikut kami laporkan data Rafflesia arnoldii dan Amorphophalus titanum yang mekar selama Januari-Mei 2012 yang dihimpun oleh tim ekspedisi KPPL :

1. Rafflesia arnoldii mekar di CA Taba Penanjung Bengkulu Tengah, 27 Januari 2012, dengan diameter 60  cm

2. Rafflesia arnoldii mekar di HL Bukit Daun Tebat Monok Kepahiang, 29 Januari 2012, dengan diameter 75 cm

3. Rafflesia arnoldii mekar  di HL Bukit Daun Tebat Monok Kepahiang, 2 Februari 2012, dengan diameter 80 cm

4.  Rafflesia arnoldii mekar  di CA Taba Penanjung Bengkulu Tengah, 20 Februari 2012, dengan diameter 40 cm

5. Amorphophalus titanum mekar di penangkaran Amorphophalus Tebat Monok Kepahiang, 22 Februari 2012, dengan ketinggian 2,5 m

6. Rafflesia arnoldii mekar di CA Taba Penanjung Bengkulu Tengah, 10 Maret 2012, dengan diameter 50 cm

7. Rafflesia arnoldii mekar  di CA Taba Penanjung Bengkulu Tengah, 22 Maret 2012, dengan diameter 50 cm.

8. Rafflesia di CA Taba Penanjung Bengkulu Tengah, 1 April 2012 2012, dengan diameter 50 cm, ketika KPPL ekspedisi kesini  bunga telah hampir membusuk karena sudah mekar hari ke-5

9. Dua kuntum Rafflesia arnoldii mekar bersamaan di HL Bukit Daun Tebat Monok Kepahiang, 1 April 2012, dengan diameter bunga pertama 80 cm dan bunga kedua 75 cm

10. Rafflesia arnoldii mekar  di HL Bukit Daun Tebat Monok Kepahiang, 23 April 2012, dengan diameter 80 cm.

11. Amorphophalus titanum mekar di lahan perkebunan Taba Penanjung, 28 April  2012, dengan ketinggian 1,5 m.

12. Rafflesia arnoldii mekar di CA Taba Penanjung Bengkulu Tengah, 4 Mei 2012, dengan diameter 85 cm

Ikuti ekspedisi KPPL berikutnya memantau dan meninjau lokasi habitat puspa langka, mari bergabung bersama Komunitas Peduli Puspa Langka. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita bersama dan akan tetap terus diupdate, mhn juga partisipasi semua rekan-rekan jika ada informasi bunga Rafflesia dan bunga Amorphophalus mekar di kabupaten lain di provinsi Bengkulu untuk segera menginfokan kepada Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) untuk segera di lakukan pemetaan dan pendataan, terima kasih. Salam Lestari !

Rabu, 23 Mei 2012

Yuk! kenali 4 Jenis Rafflesia yang ada di Bengkulu


  1. Rafflesia arnoldii, paling populer, paling banyak yang ada di hutan Prop. Bengkulu, Paling banyak di kenal oleh masyarakat karena ditemukan pertama kali oleh Sir Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold pada tahun 1818 di desa Pulo Lebbar (Kec. Pino Raya) 30 km dari Kota Manna Kab. Bengkulu Selatan, menjadi icon lambang Prop. Bengkulu. Rafflesia arnoldi merupakan jenis yang terbesar di dunia (The Biggest of Flower in The World) dengan diameter 70-110 sentimeter. Rafflesia Arnoldii di juluki jg sebagai Patma Raksasa dan mendapat predikat sebagai Puspa Langka Nasional (Kepres No. 4/1993)
  2. Rafflesia gadutensis Meijer.  Rafflesia gadutensis dapat ditemukan di sisi barat Pegunungan Bukit Barisan Kab. Mukomuko dan Bengkulu Utara.  Memiliki diameter berkisar antara 40-46 cm, gadutensis berasal dari kata Ulu Gadut, yaitu satu nama bukit Gadut di propinsi Sumatra Barat, dimana asal specimen species ini dideskripsikan oleh Meijer 1984. Ditemukannya Habitat Rafflesia gadutensis di Dusun Lama Desa Talang Baru Kecamatan Malin Deman Kabupaten Mukomuko baru-baru ini merupakan hal yang luar biasa dan menggembirakan, habitat ini harus segera mendapat perlindungan agar keberadaannya tetap lestari. 
  3. Rafflesia hasseltii Suringar.  Merupakan jenis Rafflesia yang paling cantik. Jenis ini dideskripsikan oleh Suringar pada tahun 1879 berdasarkan spesimen yang dikumpulkan dari Muara Labuh, Sumatera Barat.  Karena pola bercak dan warna di helai perigon, oleh penduduk lokal, jenis ini sering dinamakan cendawan merah-putih (Zuhud dkk, 1998) atau cendawan harimau. Rafflesia Haseltii memiliki diameter bunga 35-70 cm. Hanya ada satu populasi yang produktif dari jenis ini yang masih dapat dijumpai yaitu diperbatasan antara Ketenong II, Kab. Lebong Prop. Bengkulu.                                                                                                                                                                               
  4. Rafflesia bengkuluensis ( Agus Susatyaya, Arianto & Mat-Salleh 2005), species ini membawah nama Bengkulu di kata keduanya yaitu bengkuluensis, untuk menghormati Bengkulu sebagai lokasi pertama kali jenis ini di deskripsikan. Bengkuluensis merupakan jenis baru dari Indonesia, dgn diameter bunga 50-55 cm. Mempunyai sebaran geografis terbatas di lembah Talang Tais atau di wilayah daerah aliran sungai Tais, yang terletak di sebelah barat laut Taman Nasional Bukit Barisan Selatan                                                                                                                                       
Sumber : di ringkas dari buku Rafflesia, Pesona Bunga Terbesar di Dunia (Agus Susatya, 2011)
Photo : Komunitas Peduli Puspa Langka & Internet

Selasa, 22 Mei 2012

Anggrek Pensil (Papillionanthe hookeriana)


Anggrek pensil  mempunyai warna yang indah dan menawan serta mempunyai kesegaran yang cukup tahan lama (22 hari) dan merupakan salah satu jenis anggrek di Indonesia yang dapat merebut hati masyarakat Inggris, sehingga pada tahun 1882 dinobatkan sebagai Ratu Anggrek dan mendapat hadiah First Class Certificate.


Anggrek ini pertama kali ditemukan oleh Lobb di Labuan, Kalimantan. Nama  Papillionanthe hookeriana diberikan sebagai penghormatan terhadap Sir William Jackson Hooker seorang mahaguru ahli botani yang pernah menjabat sebagai Direktur Kebun Raya Kew, Inggris.

MORFOLOGI

Akar anggrek pensil mempunyai akar hawa, berbentuk bulat memanjang keluar dari buku batang sebanyak satu atau lebih setiap bukunya, berwarna putih suram dan hijau muda pada bagian ujungnya.


Batang berbentuk bulat beruas-ruas 4-5 cm dan tertutup oleh seludang atau upih yang sisinya saling berlekatan. Cabang keluar dari batang anggrek pensil dapat mencapai 2,5 m tingginya.

Daun anggrek pensil terdiri atas upih yang berbentuk tabung  dan helaian daun yang bulat memanjang , meruncing kearah ujung seperti pensil, panjang daun 7-13 cm mempunyai warna sedikit hijau muda atau sedikit agak tua.


Bunga besar bergaris tengah 5-6 cm, daun kelopak 3 helai yang diatas berwarna kebiru-biruan dengan urat-urat halus yang berwarna lebih gelap, kadang berbentuk bercak ungu sedangkan daun kelopak samping berwarna putih.

Buah pada umumnya berbentuk bulat memanjang meruncing kearah tangkai buah, pinggiran bersegi, panjang 6-5 cm dengan garis tengah  2 cm. Di dalamnya terdapat ribuan bijih halus, untuk panjang tangkai buah 2,5 – 3 cm.

TAKSONOMI

Devisi                    : Spermathophyta
Subdivisio            : Angiospermae
Kelas                     : Monocotyledoneae
Ordo                      : Orchidales
Famili                    : Orchidaceae
Genus                   : Papillionanthe
Species                 : Papillionanthe hookeriana


HABITAT

Habitat anggrek pensil berada di rawa-rawa. Di habitat yang asli anggrek pensil hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum Asiaticum) tetapi anggrek ini tidak menggantungkan hidupnya pada bunga bakung.

Di Propinsi Bengkulu anggrek pensil hidup di rawa-rawa sekitar Danau Dendam Tak Sudah di dalam kawasan Cagar Alam Danau Dusun Besar yang terletak kurang lebih 3-4 Km dari pusat kota.

STATUS PERLINDUNGAN

Anggrek Papillionanthe hookeriana menurut PP Nomor 77 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa termasuk jenis tumbuhan yang di lindungi.

Sumber : BKSDA Prop. Bengkulu

Senin, 21 Mei 2012

Si Cantik Si Bunga Bangkai, Flora Khas Bengkulu


Ada hal yang perlu diluruskan, ketika ditanya tentang Bunga Bangkai maka hampir semuanya menjawab bahwa Bunga Bangkai adalah Bunga Raflesia. Jelas suatu pemahaman yang keliru. Demikian juga berita di  TV yang  kebetulan sedang menampilkan “Bunga Bangkai” yang tumbuh di pekarangan rumah warga dan menjadi tontonan warga. Sayang seribu sayang, penyiar TV menyebutkan bahwa itu adalah Bunga Raflesia dengan lengkap menyebutkan nama latinnya. Padahal gambar yang ditayangkan adalah gambar Bunga Bangkai. Jelas hal tersebut merupakan informasi yang menyesatkan. Kejadian seperti itu di TV bukanlah baru sekali atau dua kali ditemui, melainkan sudah beberapa kali. Bukan hanya TV, media cetak maupun beberapa artikel di internet juga salah persepsi akan hal itu.  Artinya, banyak yang masih rancu memahami Bunga Raflesia dan Bunga Bangkai.

Bunga Bangkai yang di kenal juga dengan Bunga Kibut (Amorphophallus titanum) adalah Bunga Majemuk Terbesar di Dunia, endemik Sumatera. Merupakan Flora Identitas Provinsi Bengkulu berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989. Di sebut Bunga Bangkai karena mengeluarkan bau busuk untuk mengundang kumbang dan lalat  penyerbuk bagi bunganya. Bunga Bangkai berbeda dengan Bunga Rafflesia karena Bunga Bangkai memiliki daun dan batang, termasuk dalam suku talas-talasan ( Araceae ).

Bunga Bangkai terdiri atas dua bagian utama : seludang dan tongkol dan memiliki siklus hidup yang unik " dua tahap", yaitu masa berdaun ( vegetatif ) dan masa berbunga ( generatif ). Kedua tahapan itu selalu diselingi oleh masa istirahat. Daur hidup bunga ini berlangsung antara 20-40 tahun, sejak mulai biji hingga pertama kali berbunga.

Ada beberapa dari jenis bunga ini yang bermanfaat. Daun muda dan buah dimanfaatkan sebagai sayuran,  juga bermanfaat untuk  pengobatan tradisional yaitu sebagai obat disentri, sakit telinga, kolera, masalah pernafasan, untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol, untuk obat sakit rematik dan juga masalah pencernaan, bahkan, umbi dari bunga bangkai jenis Amorphophalus paeonifolius dapat di jadikan bahan makanan karena mengandung karbohidrat yang tinggi.

Di Bengkulu ada 4 Jenis Bunga Bangkai yang terpantau oleh Komunitas Peduli Puspa Langka, tumbuh dan berkembang hampir di semua hutan yang ada di Prop. Bengkulu terutama di Cagar Alam Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah dan Hutan Lindung Bukit Daun Tebat Monok Kab. Kepahiang. 4 Jenis tersebut yaitu :
a. Amorphophallus titanum

b. Amorphophallus gigas, merupakan bunga majemuk tertinggi di dunia yang dapat menghasilkan bunga setinggi 5 m

c. Amorphophallus paeonifolius

d. Amorphophallus variabilis

*dari berbagai sumber
*photo koleksi Komunitas Peduli Puspa Langka & Internet

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer