Rabu, 09 November 2011

Bulan Madu ke Hutan Rafflesia - Adira - Faces of Indonesia

Bulan Madu ke Hutan Rafflesia - Adira - Faces of Indonesia

Pesona Air Terjun Curug Embun Kepahiang - Adira - Faces of Indonesia

Pesona Air Terjun Curug Embun Kepahiang - Adira - Faces of Indonesia

PERINGATAN HARI CINTA PUSPA DAN SATWA NASIONAL 2011 DI BENGKULU OLEH KOMUNITAS PEDULI PUSPA LANGKA


Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) diperingati setiap tanggal 5 November. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian puspa dan satwa nasional serta untuk menumbuhkan dan mengingatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan kita.

Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dimulai pertama kali pada tahun 1993 berdasarkan Kepres Nomor 4 tahun 1993 yang ditandatangani langsung oleh Presiden RI kala itu, H. M. Soeharto.

Komunitas Peduli Puspa langka (KPPL) untuk pertama kalinya di Bengkulu mengusung beberapa kegiatan dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tahun 2011 ini, tema yang diangkat adalah The Pride Of Bengkulu : “Lestarikan Puspa dan Satwa demi Masa Depan Bumi Kita” dan “Mari mengenal lebih dekat puspa langka kebanggaan kita demi kelestariannya”.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kepedulian, perlindungan, dan pelestarian puspa langka di Propinsi Bengkulu, dimana di Propinsi Bengkulu terdapat 4 (empat) puspa langka yang patut dibanggakan yaitu Rafflesia arnoldii (bunga terbesar), Amorphophallus titanium (bunga tertinggi), Grammathopyllum speciosum (anggrek terpanjang) dan Vanda Hookeriana (anggrek pensil terlangka). Keberadaan Rafflesia Arnoldii sebagai bunga terbesar di dunia yang ada di hutan Bengkulu sangat minim perhatian pemerintah maupun masyarakat, habitatnya di hutan yang terancam akibat perambahan liar menyebabkan populasi Rafflesia Arnoldii semakin hari semakin berkurang bahkan diambang kepunahan. Harapan kita icon Propinsi Bengkulu sebagai “The Land of Rafflesia” tidak hanya sekedar slogan saja tetapi memang benar adanya.

Aksi Simpatik “Peduli Puspa Langka Kebanggaan Kito”

Kegiatan ini akan berlangsung di Simpang Lima Kota Bengkulu pada Tanggal 5 November 2011 bertepatan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, dari pukul 09.00 WIB s.d 11.00 WIB. Aksi simpatik yang dilakukan adalah kampanye lingkungan “Peduli Puspa Langka Kebanggan Kito”, mengajak massa untuk peduli dan bangga terhadap keberadaan puspa langka di Bengkulu dengan menyebarkan stiker dan brosur. Maskot Rafflesia Arnoldii, Duta Wisata Bengkulu bersama seluruh anggota Komunitas Peduli Puspa Langka dan pihak-pihak terkait terjun langsung dalam aksi ini.

Lomba Mewarnai Puspa Langka untuk TK/PAUD se-Kota Bengkulu

Ajang kreatifitas sekaligus sosialisasi pengenalan puspa langka kepada anak-anak usia dini TK/PAUD akan berlangsung di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu pada tanggal 12 November 2011.

Pameran Photo

Pameran photo seputar Puspa Langka dan Ragam Bengkulu, akan berlangsung di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu pada tanggal 11-13 November 2011.

Pameran Puspa Langka

Puspa langka yang akan dipamerkan antara lain Tanaman Inang Rafflesia arnoldii (Liliana/Testrastigma), Tanaman Kibut (Amorphophallus), dan Anggrek Tebu/Macan (Grammathopyllum speciosum) berlangsung di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu pada tanggal 11-13 November 2011.

Pameran Seni Rupa

Para seniman Bengkulu akan menampilkan lukisan, kerajinan kulit lantung, cinderamata khas Bengkulu dan masih banyak lagi pada tanggal 11-13 November 2011 di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu.

***

Semoga kegiatan ini dapat berlanjut terus pada tahun-tahun berikutnya, sukses dan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Tetap semangat untuk memajukan propinsi kita tercinta.

Salam KPPL, Salam Lestari ....

Sabtu, 23 Juli 2011

The Jungle Expedition

Puluhan bongkol rafflesia di temukan, 2 diantara na diperkirakan bakal mekar berbarengan akhir Juli/awal Agustus ini, KPPL bersama Peneliti Rafflesia melihat langsung perkembangan cikal bakal Rafflesia yang bakal mekar sempurna dalam waktu dekat ini dan meneliti utk memprediksikan waktu kpn tepat na mekar sempurna dalam "Jungle Expedition" (Selasa, 19/7/2011) : Menelusuri dan menjelajahi hutan hujan tropis Bengkulu dengan keanekaragaman flora dan fauna yg ada di dalamnya, anak sungai yg mengalir jernih dan menikmati udara segar, bebas dari polusi.

Ekspedisi kali ini kita tidak hanya memasuki hutan yang terdapat habitat Rafflesia tetapi juga memasuki hutan konservasi kibut/bunga bangkai/amorphophalus titanum yang dikelola oleh Holidin bersaudara. Lokasi ini berada di Hutan Lindung Bukit Daun Desa Tebat Monok Kab. Kepahiang. Ketika memasuki lokasi ini pohon Tampuy sedang berbuah lebat, buah tampuy mirip seperti buah Cupak/Rambey yang rasa na asam-asam manis, bedanya dengan buah cupak/rambey, buah Tampuy memiliki kulit buah yang cukup tebal dan agak keras, isi dalamnya berwarna kuning sedangkan buah Cupak/Rambey kulit na lembut dan isi dalamnya berwarna bening/putih. Kami semua akhir na mencicipi buah Tampuy langsung dari pohonnya yang di ambil dengan cara menjuluk oleh Pak Holidin.

Ada 5 pohon kibut jenis titan di konservasi ini yang tumbuh subur dengan ketinggian dan batang pohon yang cukup besar. semuanya dipagari agar tidak di ganggu oleh hewan liar hutan. Sudah tidak sabar lagi ingin melihat pohon kibut ini nantinya berbunga, pasti cukup besar dan tinggi sekali, belum bisa diperkirakan kapan bunga kibut ini mekar sebelum pohonnya mati secara alami dan dari umbinya muncul kembali tunas bunga.

Ekspedisi semakin seru, ketika hujan deras mengguyur kami, pondokan pak holidin jadi tempat berteduh hingga hujan berhenti. Sekitar pukul 15.00 kami pulang dan berpamitan dengan Pak Holidin bersaudara, sebelumnya KPPL memberikan bantuan dana sukarela utk pengelolaan puspa langka di hutan kepahiang.

Perjalanan pulang semakin menyenangkan ketika kami berhenti utk makan duren di pinggir jalan, manggis, dan petai pun jadi buruan :). Nantikan Video Ekslusif Liputan kami langsung dari Hutan Bengkulu.

Mari kita dukung Holidin Bersaudara, Pelestari Rafflesia yang selalu semangat menjaga dan mengelola habitat Rafflesia di hutan Bengkulu. Mari kita lindungi hutan bengkulu dari perambahan agar flora dan fauna yang ada didalam na tetap lestari. Nantikan Ekspedisi Rafflesia selanjutnya dalam waktu dekat ini (Akhir Juli/Awal Agustus 2011) dimana akan mekar Rafflesia 2 sekaligus, extraordinary fresh :)

Salam KPPL, Salam Lestari ...

Rabu, 01 Juni 2011

Ekpedisi Raflesia VII KPPL Bengkulu

MEKARNYA bunga rafflesia memang selalu menjadi perhatian banyak orang, karena memang sangat jarang ditemui. Kali ini mekarnya bunga yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu itu kembali mekar di Desa Tebat Monok dengan diameter kurang lebih 70 cm. Mekar sejak Rabu, 25 Mei 2011, Lokasi "pintu masuknya" berada sekitar 500 meter setelah gerbang perbatasan Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Kepahiang, ditempuh sekitar 1 jam menggunakan sepeda motor dari Kota Bengkulu.


Rafflesia Arnoldii mekar sempurna hari ke-5


Dari pinggir jalan,Lokasi menuju tempat tumbuhnya bunga pun lumayan jauh sekitar 300 meter dari tepi jalan. Ada spanduk penunjuk dan bendera utk memudahkan menemukan lokasi. Medan yang akan dilalui membuat serasa benar-benar berpetualang ke hutan belantara.

Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu dalam Ekspedisi Rafflesia VII, Minggu 29 Mei 2011


Dari pintu rimba, kita akan melewati jalur menurun yang cukup licin sekitar 200 meter, lalu selanjutnya sekitar 100 meter menyusuri anak sungai.

Ramenta, inilah yang menetukan jenis spesies Bunga Rafflesia


Piringan tengah Rafflesia "Diskus" dan Duri-duri "Prosesus"


Knop/Bongkol Rafflesia, cikal bakal bunga Rafflesia


Ekspedisi Rafflesia VII


Minggu, 29 Mei 2011 Pukul 08.30 WIB, Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu melanjutkan Ekpedisi Rafflesia VII, rekan-rekan KPPL yang ikut cukup banyak dibanding ekspedisi sebelumnya. Danau Dendam Tak Sudah jadi lokasi untuk berkumpul sebelum berangkat, ada yang pake motor dan ada juga pake mobil. Pukul 10.00 kita mulai konvoi menuju hutan Bengkulu.


Pukul 11 lewat kita sampai di lokasi, bertemu dengan Pak Holidin Bersaudara yang selalu semangat menjaga dan mengelola habitat Rafflesia. Kurang Lebih setengah jam kita beristirahat sejenak duduk di bangku panjang bambu buatan pak Holidin bersaudara, memulihkan kondisi tubuh yang cukup letih menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam, sambil berbincang-bincang dengan pak Holidin dan rekan-rekan KPPL.


Pukul 12.30 kita memulai penjelajahan, menyusuri 300 m hutan dan akhirnya melewati anak sungai yang mengalir jernih. Rafflesia Arnoldii kali ini mekar sempurna dengan diameter 75cm. Tampak beberapa serangga hinggap di kelopak dan prosesus (duri pada bagian dalam bunga). Di lokasi ini ada 11 bongkol/cikal bakal Rafflesia, 2 diantaranya diperkirakan bulan Juli 2011 nanti bakal mekar, kemungkinan bisa mekar 2 Rafflesia sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

kita juga menemukan bunga cantik berwarna pink seperti bunga unji sejenis jahe2an yang ternyata informasi dari dang Tun Jang bunga ini adalah
Hornstedtia rubra. bisa lihat poto lengkapnya di

http://www.facebook.com/media/set/?set=a.1799653957255.2095580.1416979848, juga ulat kaki seribu dengan ukuran yg lumayan besar. disini juga tumbuh tanaman kibut jenis Gigas tetapi masih kecil, juga tanaman paku2an raksasa.


Hornstedtia rubra


Tanaman Kibut, Jenis Gigas

Ulat Kaki Seribu

Pukul 14.00 kita kembali naik keatas, benar-benar melelahkan tapi puas banget. Diatas kita kembali istirahat sambil sharing-sharing kembali bersama rekan-rekan komunitas dan Pak Holidin, Tak disangka pak Holidin memberi kami oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Bengkulu "Sekarung Alpukad" wow :D makasih banyak Pak Holidin dan keluarga :)

Kita akhirnya berphoto bersama dan pukul 15.00 kita berpamitan untuk pulang :)

Nantikan Ekspedisi Rafflesia VIII di akhir bulan Juli 2011 bersama KPPL Bengkulu, rasakan serunya berpetualang bersama menjelajahi hutan hujan tropis bengkulu yg eksotis. (SOFIAN)



Selasa, 31 Mei 2011

Air Terjun "Curug Embun" Kepahiang



Setelah menjelajah hutan Bengkulu dalam ekspedisi Rafflesia VII bersama KPPL Bengkulu, Minggu 29 Mei 2011, saya dan beberapa teman melanjutkan perjalanan ke kota Kepahiang. Di pasar Kepahiang kita membelil nasi bungkus utk bekal perjalan menuju Objek wisata Air terjun Curug Embun. dari Pasar Kepahiang menuju lokasi air terjun waktu tempuh dgn kendaraan bermotor kurang lebih sekitar 15 menit.
Sampai di sana ada papan nama petunjuk utk menuju lokasi, motor menumpang parkir di rumah penduduk setempat, kebetulan sang pemilik rumah sedang mengumpulkan kopi yg telah di jemur, dengan ramah mempersilahkan kami memarkirkan motor. Di lokasi ini banyak sekali tumbuh bunga2 yg indah dan berwarna warni.
Ketika memasuki lokasi menuju air terjun, disepanjang sisi jalan kita menemukan lagi berbagai macam bunga2 yg indah dan juga tanaman kopi. Berkebun Kopi nampaknya menjadi mata pencaharian utama penduduk disini.

Untuk memasuki kawasan air terjun ini kita dipungut retribusi 2 rb rupiah/org, dan parkir 2 rb/kendaraan.

Air terjun Curug Embun Kabawetan ini memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan air terjun dengan ketinggian 100 meter dan panorama pegunungan dengan udara yang sejuk. di sepanjang pinggiran air terjun tumbuh banyak tanaman bunga yg cantik.

Beberapa anak-anak penduduk asli asyik mandi dikedalaman 4 m, membuat kami jadi ingin mandi jg, karena waktu sdh sore akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang ke Bengkulu melewati perkebunan teh kabawetan, udara sejuk selalu menemani kami selama perjalan dengan panoraman pemandangan alam yg luar biasa indah.
Memasuki kawasan Ds. Tebat Monok, kami singgah sebentar untuk membeli oleh2 buah2an yang banyak dijual penduduk setempat di pinggir jalan, ada pisang, pepaya, ubi jalar, alpokad, dll. Ekpedisi kali ini benar2 luar biasa :)

Bagi wisatawan dari luar bengkulu, Obyek wisata yg terdapat di Desa Tapak Gedung Kepahing Jl. Perum Kepahiang Beringin tiga ini , berjarak sekitar 60 Km dari Bandara Fatmawati Kota Bengkulu dan dapat tempuh dengan kendaraan umum. Rute yang anda harus ambil setelah mendarat di Bandara Fatmawati yaitu menuju kabupaten kepahiang yang berjarak 60 km dari pusat Kota Bengkulu, Sesampai di kota Kabupaten Kepahiang, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tapak gedung yang berjarak 10 km dari kota Kepahiang. (SOFIAN)

Kamis, 28 April 2011

My Lily : Bloom Today








Bunga Lili, Si Cantik yang Melegenda

Di Indonesia, bunga lili disebut juga bunga bakung, bunga dausa, atau bunga semur. Lili bisa tumbuh di berbagai habitat, seperti pegunungan, di hutan, kadang juga bisa tumbuh di rawa.

Karena keanggunannya, tak heran jika bunga lili menjadi salah satu bunga paling populer di dunia. Bahkan di Inggris, kepopulerannya melebihi bunga mawar.

Bunga dari keluarga liliaceae ini kurang lebih terdiri dari sekitar 100 macam spesies yang tersebar di berbagai belahan dunia. Banyak orang menanam bunga lili di perkarangan rumahnya. Karena selain cantik, bunga lili juga dikenal melambangkan keanggunan dan keindahan.

Kedudukan Sistematis dan Deskripsi Bunga Lili

Bunga lili memiliki kedudukan sistematis dalam klasifikasi ilmiah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Lilium

Lili terdiri dari kurang lebih 100 spesies. Antara lain L. Auratum, L. candidum, L. canadens , L. Lancifolium, L. Pumilum, dan masih banyak spesies lainnya. Merupakan tanaman monokotil yang berpembuluh dan dapat menghasilkan biji. Tumbuhan ini memiliki berbagai macam warna bunga, dari putih, orange, ungu, merah muda, jingga, hingga warna gelap mendekati hitam.

Perbanyakannya dilakukan dengan pembentukan umbi, yang juga merupakan cadangan makanan. Dengan cadangan makanan tersebut lili bisa bertahan pada musim dingin atau musim kemarau. Umbi pada beberapa spesies seperti L. bulbiferum dan L. lancifolium bisa dimakan, rasanya pun cukup manis. Bahkan umbinya dapat dipakai untuk mengganti umbi kentang.

Bertaman Bunga berselubung Legenda

Lili kerap dimaknai berdasarkan warnanya. Lili putih melambangkan kesucian, lili kuning menggambarkan kebahagiaan, dan lili orange menggambarkan gairah.

Bahkan dalam legenda Kristen, lili dari spesies Lilium candidum dipercaya menghiasi makam perawan maria di mana kemunculannya menandakan telah masuknya maria ke surga. Di Yunani bunga lili menjadi simbol kesucian. Dalam legenda mereka, lili disebut-sebut muncul dari Juno, yakni istri Jupiter yang juga merupakan seorang dewi.

Boleh jadi bebagai legenda semacam itulah yang terus menghidupkan pesona lili hingga saat ini. Tak heran jika banyak pria yang menghadiahkannya bunga ini pada kekasihnya.

Menanam bunga cantik berselubung legenda tentu menimbulkan kepuasan tersendiri. Penanaman lili tidaklah sulit karena lili mudah tumbuh. Meski demikian lili tetap memiliki habitat terbaiknya yakni pada tanah dengan kadar asam yang seimbang.

Tips Merawat Bunga Lili

Beberapa hal penting dalam merawat bunga lili sebagai berikut:

1. Meski bunga lili merupakan tanaman yang mudah tumbuh, sebaiknya letakkan lili pada media tanah dengan kadar asam yang seimbang. Jika diperlukan, bisa ditambahkan kapur dolomite untuk menjaga keseimbangan pH.

2. Buang kelopak biji ketika sudah muncul.

3. Jika ada bagian tanaman yang menguning atau membusuk harus rajin-rajin membuangnya. Karena bagian tanaman yang busuk dapat memicu tumbuhnya pathogen seperti bakteri dan jamur.

4. Di masa pertumbuhan, berikan pupuk dalam kadar yang seimbang.

5. Hindari pemberian pupuk yang, mengandung nitrogen dalam kadar tinggi.

6. Di samping itu perhatikan jarak tanamn, jangan terlalu dekat karena akan membuat perakarannya saling berebut nutrisi sehingga dapat mengganggu pertumbuhan.




Minggu, 17 April 2011

Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Propinsi Bengkulu


Komunitas Peduli Puspa Langka pada awalnya merupakan sebuah group komunitas di Facebook yg baru terbentuk kurang lebih 4 bulan, pada awal bulan Desember 2010.

Dibentuknya komunitas ini didasari oleh kepedulian terhadap puspa langka yang semakin hari semakin terancam habitatnya akibat perambahan hutan seperti pembukaan lahan-lahan perkebunan dan lain-lain di hutan-hutan Bengkulu.

Komunitas berharap bunga Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus (bunga kibut/bangkai) dpt tumbuh aman dan terjaga, sehingga masyarakat atau dunia luar tidak hanya mengenal bunga eksotis ini dari foto atau gambar saja tetapi berkeinginan agar masyarakat luas tetap dapat datang ke habitat aslinya di hutan-hutan Provinsi Bengkulu dan menikmati keelokannya.

Walau masih berumur kurang lebih 4 bulan, Komunitas Peduli Puspa Langka yang di telah memberikan kontribusi positif bagi promosi wisata Rafflesia melalui blog, web, FB dan juga Media lokal maupun nasional , puluhan wisatawan baik domestik maupun mancanegara secara bergantian berdatangan melihat bunga Rafflesia mekar sempurna di hutan kepahiang tepatnya di desa tebat monok dari bulan Januari hingga akhir maret 2011.

Jumlah anggota komunitas yang bergabung di Facebook kurang lebih 350 orang dan telah 2 kali melakukan kopi darat (silaturahmi antar komunitas) membahas visi dan misi kedepannya. Sampai saat ini komunitas telah 6 kali melakukan ekspedisi Rafflesia langsung ke habitatnya dari bulan Desember 2010 hingga Maret 2011 sbb:

- Ekspedisi I : Amorphophallus Titanum setinggi 2,5 m di Jln. Kepahiang-Curup, Mengunjungi benteng coasako Kab. Kepahiang dan melihat tanaman inang Rafflesia dan anak kibut. (Desember 2010)

- Ekpedisi II : Knop/Bongol Rafflesia di ds. Tebat Monok Kab. Kepahiang, Mengunjungi Ds. Rindu hati Kab. Benteng, desa yang memiliki nilai historis ttg sejarah Bengkulu. (Januari 2011)

- Ekspedisi III : Rafflesia Mekar dengan kelopak patah akibat tangan jahil pengunjung. (Januari 2011)

- Ekspedisi IV : Back to Nature, kembali mengunjungi Rafflesia yg telah seminggu mekar dan menemukan tanaman jahe hutan langka, etlingera, buah hutan dan dll. (Februari 2011)

- Ekspedisi V : Rafflesia Mekar Sempurna, habitat asli Rafflesia yang dikelola oleh Kelompok Peduli Puspa Langka Bp. Holidin CS memiliki puluhan bongol Rafflesia yang secara bergantian bermekaran setiap bulannya. Di habitat ini juga ditemukan beberap jenis tanaman dan hewan hutan yang blm diketahui identitasnya. (Februari 2011)

- Ekspesisi VI : The Biggest Of Rafflesia, di lokasi yang sama. Rafflesia mekar kali ini adalah yang terbesar dibanding Rafflesia sebelumnya. (Maret 2011)

Komunitas Peduli Puspa Langka terbuka untuk umum dari semua kalangan untuk bergabung, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman serta melakukan ekspedisi/petualangan yg berkesan. Mari bersama kita kampanyekan “Save Puspa Langka, Save Rafflesia” agar icon Bengkulu sebagai “The Land of Rafflesia” tidak hanya sekedar slogan saja tetapi memang benar adanya.

Pada Malam Grand Final Pemilihan Bujang Gadis Rafflesia Provinsi Bengkulu 2011 tanggal 9 Maret 2011 pukul 19.30 WIB di Hotel Raffles City, Komunitas Peduli Puspa Langka bersama Finalis Bujang Gadis Rafflesia 2011 memberikan “Award : Peduli Puspa Langka” Kepada Bp. Holidin CS atas kepeduliannya terhadap pelestarian, penjagaan dan pengelolaan habitat Rafflesia dan Amorphophallus di Hutan Kepahiang Ds. Tebat Monok Kab. Kepahiang.

Komunitas bersama finalis juga melakukan penggalangan dana sukarela “Kotak Peduli Puspa Langka” kepada masyarakat yang ada di Bengkulu untuk pelestarian dan pengelolaan Rafflesia dan Amorphophallus di Hutan-hutan Bengkulu.

Mari bersama kita promosikan keberadaan Komunitas Peduli Puspa Langka agar dikenal luas tidak hanya oleh masyarakat Bengkulu tetapi juga masyarakat luas.

Salam Komunitas ...
“Jangan ngaku anak bengkulu kalau belum lihat Rafflesia langsung :)"

Rabu, 02 Maret 2011

My Prewedd

My Prewedd by Oneeye Capture
Capture your best story
ayo rekam semua cerita indahmu

abadi momen bahagia dengan pasangan anda bersama Oneeye Capture
harga murah dan berkualitas

untuk pemesanan:
Hub Oklis Fetrawan
Jl. Budi Utomo No. 12 Kota Bengkulu
hp : 0857-564-49249
http://fotopasangan.blogspot.com/






LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer