Kamis, 22 Oktober 2009

Pantai Way Hawang Kaur







Pantai Way Hawang di Desa Way Hawang dan Pantai Linau di tepi jalan lintas Bengkulu-Lampung yang memiliki pasir putih dan merupakan teluk sehingga airnya tenang dan bersih. Bunga Rafflesia Arnoldi juga tumbuh di Desa Talang Tais Kecamatan Kaur Utara. Bunga unik yang tidak berbatang dan berdaun ini mekar selama dua minggu.

Obyek wisata pantai ini terletak di Way Hawang, yang terletak antara Bintuhan dengan Merpas. Disamping pantainya yang indah disini terdapat Objek BATU JUNG yaitu batu karang yang berbentuk seperti kapal/perahu ditepi pantai wayhawang kecamatan maje kabupaten kaur, menurut mitos batu ini berasal dari sebuah kapal, hal ini terjadi karena kutukan sipahit lidah. pada saat itu ada sebuah kapal yang sedang mencari ikan, tetapi ada seorang bapak( sipahit lidah ) yang sedang berjalan disekitar tepi pantai....dia meminta api pada sang pemilik kapal itu dia memanggil-mangil tapi seperti tak dihiraukan, sebenarnya bukan karena tak dihiraukan tetapi jarak kapal itu cukup jauh dari tepi pantai sehingga tidak terdengar oleh pemilik kapal itu. Sipahit lidah murka dan dikutuknyalah kapal itu menjadi batu, maka berubahlah kapal ttu menjadi batu. kalau dilihat bentuk batu itu mirip sekali dengan sebuah kapal/perahu....

Pantai Linau Kaur






Pantai Linau terletak di sisi jalan lintas Kaur menuju Lampung yang berjarak sekitar 20 Km dari pusat kota Bintuhan. Daya tarik wisata berupa teluk dengan pantai berpasir putih dan pemandangan bawah laut. Tidak jauh dari lokasi pantai terdapat juga situs benteng peninggalan Inggris yang dikenal dengan benteng Linau. Fasilitas yang tersedia berupa shelter, warung-warung makan dan jalan aspal ke lokasi pantai.

Selasa, 20 Oktober 2009

Bunga Lili


Bunga lili adalah bunga yang berbentuk terompet. Pada umumnya berwarna putih, bunga Lili biasanya digunakan untuk mengamati pembelahan sel kromosom atau pertumbuhan buluh sari.

Bunga ini cukup indah, dan dapat dipakai untuk hiasan di taman, di dalam ruangan, dsb. Di Indonesia bunga lili belum begitu diketahui penggunaanya. Mungkin karena jarang ditemukan dan kurang diminati orang. Padahal menurut ahli biologi, bunga ini dapat menimbulkan kesan yang ramah, menandakan persahabatan sejati.

Bunga Kamboja


Bunga tropis satu ini memang elok dipandang. Kuntum bunganya membentuk rosset dengan semburat warna terang di tengahnya. Bunganya beraroma harum lamat-lamat membuat kamboja seolah menyimpan pesona mistis. Belakangan,kamboja semakin digemari karena mengandung aneka manfaat.

Banyak orang mengira kamboja berasal negara Kamboja. Dugaan ini keliru karena ternyata tanaman ini berasal dari daratan Amerika Tengah.
Kamboja(Plumeria SP) ditemukan Charles Plumier (1646-1706), botanis asal Perancis. Untuk mengingat sang penemu, nama belakang charles Plumier diabadikan menjadi nama latin bunga ini.

Keluarga Kamboja

Kapan dan bagaimana kamboja menyebar ke Indonesia, tak ada data yang pasti. Menurut beberapa sumber, tanaman kamboja menyebar ke Indonesia melalui Belanda.
Satu hal yang pasti, Indonesia juga memiliki varietas kamboja asli : jenis kamboja berbunga putih dengan bagian dalam berwarna kuning. Bunganya berukuran kecil dengan kelopak yang tidak terbuka penuh saat mekar. Kamboja jenis ini banyak di temukan di Jawa dan tempat-tempat peribadatan di Bali.
Pakar botanis menemukan empat jenis (spesies) kamboja : plumeria obtusa, plumeria pudica, plumeriarubra dan plumeria acutifolia. Selain empat jenis di atas, ada pula Rubra Tricolor atau Rubra Hybrid yang merupakan hasil silangan.
Jenis silangan ini biasanya memiliki tanda berupa warna bunga yang bervariasi dan berkelopak besar. Varietas plumeria rubra, misalnya, ditandai ujung daun dan kelopak bunga runcing. Sedangkan plumeria obtuse ditandai dengan ujung daun dan kelopak membulat.

Karakteristik Kamboja

Kamboja sangat cantik sebagai elemen taman. Banyak area taman publik, perkantoran dan halaman rumah menjadi asri dengan kehadiran bunga ini. Sosok keseluruhan tanaman ini sangat eksotis dengan bentuk batang yang sangat artistik dan dekoratif.
Sebetulnya, kamboja termasuk tanaman sekulen (banyak mengandung air). Pohonnya bisa bertahan hidup hingga puluhan tahun dan mencapai tinggi 7-10 meter. Daunnya berwarna hijau dengan urat daun jelas terlihat.
Bisa dibilang, kamboja dapat berbunga sepanjang tahun. Bahkan, pada bulan-bulan tertentu kamboja berbunga banyak. Tangkai bunga muncul dari ujung batang, pada setiap tangkai bunga bisa dijumpai puluhan kuntum bunga. Biasanya, kamboja berbunga serentak, namun ada jenis tertentu yang bergantian.

Mudah Berkembang-biak

Umumnya, kamboja mudah berkembang-biak. Bisa dengan penyemaian biji atau stek batang. Tanaman ini juga bisa tumbuh di dataran tinggi dan rendah. Satu hal yang perlu diperhatikan, kamboja termasuk tanaman sekulen yang sering kekurangan air. Namun, bila kelebihan air batangnya menjadi busuk karena virus. Kamboja juga suka sinar matahari sepanjang hari, jadi tanamlah di area terbuka.
Untuk media tanam, sebaiknya gunakan media porus (tidak mengikat air). Misalnya, tanah kebun, pasir kasar dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Siram secukupnya 2 kali dalam seminggu.
Selain ditanam di lahan terbuka, kamboja juga terlihat cantik bila ditanam dalam pot. Pot dari semen cor ukuran besar paling cocok untuk kamboja. Hindari pot plastik karena lembab dan sistem drainasenya kurang baik.
Agar tampil prima, beri pupuk NPK setiap enam bulan sekali. Tanaman ini jarang terserang penyakit. Ulatdan belalang pengerat tak menyukai daun dan batangnya yang bergetah. Yang sering kita jumpai justru daun layu akibat serangan kutu dan virus daun.
Hindari penyakit layu daun dengan menjaga kebersihan media dan lakukan penyemprotan fungisida dan insektisida secara berkala.

Mengobati Berbagai Penyakit

Selain cantik dipandang, kamboja juga menyimpan sejuta manfaat. Getah putih yang terdapat di seluruh bagian tanaman mengandung fuvoplumierin. Zat ini dipercaya dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Bunganya yang cantik bermanfaat sebagai obat turun panas, batuk melancarkan air seni dan buang air besar.
Senyawa lain, seperti plumerid yang terdapat dalam kulit batang dapat menyembuhkan tumit pecah-pecah. Satu hal yang perlu diperhatikan, hindari getah kamboja dari mulut dan mata. Zat aktif yang terkandung di dalamnya dapat membuat gigi rontok dan merusak mata.

Bunga Asoka


Asoka (Saraca asoca (Roxb.) Wilde, suku polong-polongan atau Fabaceae), angsoka, atau kadang-kadang dikacaukan dengan soka (Ixora javanica), adalah sebuah pohon dengan bunga-bunga merah yang sangat indah. Namanya diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti "bebas dari rasa sedih" (a-: tanpa, soka:sedih). Tumbuhan ini didatangkan dari India dan di Surakarta dan Yogyakarta biasa ditanam di pekarangan keraton dan rumah-rumah bangsawan.

Siddharta, penyebar agama Buddha, dipercaya lahir di bawah pohon ini.

Bunga Kembang Sepatu


Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.

Deskripsi

Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.

Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.

Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.

Manfaat

Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.

Di Okinawa, Jepang digunakan sebagai tanaman pagar. Di bagian selatan Okinawa, tanaman ini disebut Gushōnu hana (bunga kehidupan sesudah mati) sehingga banyak ditanam di makam.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer