Sabtu, 13 November 2010

SEJARAH QURBAN

i
Kurban wajib bagi orang yang mampu atau berkecukupan tapi bila tidak melaksanakan kurban, Nabi Muhammad SAW mengingatkan : "Barang siapa yang sudah mampu dan mempunyai kesanggupan tapi tidak berkurban, maka dia jangan dekat-dekat kemushallahku." Hadis tersebut merupakan sindiran bagi orang-orang yang mampu dan banyak harta tapi tidak mau berkurban.

Sejarah qurban itu dibagi menjadi tiga, yaitu : zaman Nabi Adam As; zaman Nabi Ibrahim As; dan pada zaman Nabi Muhammad SAW.

Pertama pada zaman Nabi Adam As. Qurban dilaksanakan oleh putra-putranya yaitu bernama Qabil dan Habil. Kekayaan yang dimiliki oleh Qabil mewakili kelompok petani, sedang Habil mewakili kelompok peternak. Saat itu sudah mulai ada perintah, siapa yang memiliki harta banyak maka sebagian hartanya dikeluarkan untuk qurban.

Sebagai petani si Qabil mengeluarkan kurbannya dari hasil pertaniannya dan sebagai peternak si Habil mengeluarkan hewan-hewan peliharaanya untuk kurban, untuk siapa semua itu diqurbankan, padahal waktu itu manusia belum banyak. Diterangkan dalam sejarah, harta yang diqurbankan itu disimpan di suatu tempat yaitu di Padang Arafah yang sekarang menjadi napak tilas bagi para jemaah haji.

Baik buah-buahan yang diqurbankan si Qabil maupun hewan ternak yang diqurbankan si Habil, dari kedua orang tersebut mempunyai sifat berbeda. Si Habil mengeluarkan hewan diqurbankan dengan tulus ikhlas. Dipilih hewan yang gemuk dan sehat, dan dia taat terhadap petunjuk ayahnya Nabi Adam.Berbeda dengan si Qabil, Dia memilih buah-buahan yang jelek-jelek dan sudah afkiran.

Ketika keduanya melaksanakan qurban, ternyata yang habis adalah qurban yang dikeluarkan oleh si Habil sementara buah-buahan yang dikeluarkan si Qabil tetap utuh, tidak berkurang. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 27 : "Ceritakan kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari meraka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil), Ia berkata : "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil " Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa".

Kurban si Habil di terima Allah SWT karena dia mengeluarkan sebagian hartanya yang bagus-bagus dan dikeluarkan dengan tulus dan ikhlas. Sementara si Qabil mengeluarkan sebagian harta yang jelek-jelek dan terpaksa. Oleh karena kurban tidak diterima Allah. Akhirnya si Qabil menaruh dendam kepada si Habil. Berawal dari perebutan calon istrinya, dimana peraturan waktu itu dengan sistem silang.

Kedua, pada zaman Nabi Ibrahim As. Dikisahkan dalam Al-Qur'an surat Ash-Shafaat ayat 100-111 yang menceritakan mengenai qurban dan pengorbanan. Ketika Nabi Ibrahim berusia 100 tahun beliau belum juga dikaruniai putra oleh Allah dan beliau selalu berdoa: Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang saleh" (Q.S>37:100)

Kemudian dari istrinya yang kedua yakni Siti Hajar yang dinikahinya ketika Nabi Ibrahim mengadakan silaturahmi ke Mesir (setiap kedatangan pembesar diberi hadiah seorang istri yang cantik oleh pembesar Mesir).Dari Siti Hajar lahirlah seorang putra yang kemudian diberi nama Islam, ia lahir di tengah-tengah padang pasir yang disebut. Bahkan kemudian dikenal dengan Mekkah.

Pada saat Nabi Ibrahim diberi petunjuk oleh Allah, agar meninggalkan istrinya Siti Hajar dengan seorang putranya yang dari lahir dan ia disuruh menemui istrinya yang pertamanya yakni Siti Sarah yang berada di Yerussalem kota tempat Masjidil Agsho. Beliau meninggalkan beberapa potong roti dan sebuah guci besiris air untuk Siti Hajar dan Ismail.

Pada waktu Siti Hajar kehabisan makanan dan air, ia melihat disebelah timur ada air yang ternyata adalah fatamorgana yaitu di Bukit Sofa. Di situ Ismail ditinggalkan dan Siti Hajar naik Kebukit Marwah serta kembali ke Sofa sampai berulang tujuh kali, tapi tidak juga mendapatkan air sampai ai kembali ke Bukit Marwah yang terakhir. Ia merasa khawatir terhadap anaknya barangkali Ismail kehausan dilihat kaki Ismail bergerak-gerak diatas tanah dan tiba-tiba keluar air dari dalam tanah. Siti Hajar berlari kebawah sambil berteriak kegirangan :"zami-zami?" itulah kemudian

menjadi sumur Zam-Zam itulah kemudian menjadi sumur Zam-zam. Di situlah Siti Hajar dan Nabi Ismail di padang pasir yang kering kerontang yang ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim dan ditempat itulah Allah SWT. Menetapkan sebagai tempat ibadah haji.

Allah SWT, berfirman dalam surat Al-Hajj : 27 : "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan Haji, niscaya akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai onta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh".

Memang sudah disiapkan oleh Allah, disana tidak ada tumbuh-tumbuhan, tidak ada gunung berapi yang menyebabkan ada sumber kehidupan tapi atas kehendak Allah maka jadilah sumur "Zam-zam"."Nabi Ismail ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim yang berada di Yerusalem sampai Nabi Ismail menjelang remaja. Kemudian di Yerusalem ternyata Siti Sarah hamil yang melahirkan seorang putra yang diberi nama Iskhak. Nabi Ibrahim diperintahkan lagi oleh Allah untuk kembali ke Mekkah untuk menengok istri dan anaknya yang pertama yaitu Nabi Ismail, yang rupanya sudah mulai besar. Dalam suatu riwayat kira-kira berusia 6-7 tahun. Sejak dilahirkan sampai besar itu Nabi Ismail menjadi kesayangan. Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya, sebagaimana firman Allah dalam surat Ash Shaffaat : 102 : "Maka tatkala sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata : Hai anakku aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pemdapatmu " Ia menjawab: "hai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Asbabun Nujul atau latar belakang sejarahnya ketika nabi Ibrahim bermimpi (ruyal Haq). Dalam impiannya ia mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail dan sampai di Mina beliau menginap, beliau mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah malamnya di Mina, masih bermimpi yang sama juga. Betapa ujian Berat kepada Nabi Ibrahim as. Supaya menyembelih putra kesayangannya. Itulah yang dijelaskan dalam surat Ash-Shaffaat ayat 102.

Setelah terjadi dialog dengan putranya. Ibrahim mengajak putranya Nabi Ismail, kira-kira antara ratusan meter dari tempat tinggalnya (Minah), baru lebih kurang 70-80 meter berjalan, setan menggoda istrinya Siti Hajar: "Ya Hajar! Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismail yang sedang tumbuh dan menggemaskan itu?". Akhirnya Siti Hajar, sambil berteriak-teriak: "Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau dikemanakan anakku?" Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT, ditempat itulah dimana pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah bagi jemaah haji disuruh melempar batu dengan membaca : Bismillahi Allahu Akbar. Hal tersebut mengandung arti bahwa kita melempar setan atau sifat-sifat setan yang ada di dalam diri kita. Akhirnya tibalah mereka di Jabal Qurban kira-kira 200 meter dari tempat tinggal Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, sebagaimana di firmankan oleh Allah didalam surat ASH-Shaffaat ayat 103-107: "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya

demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik". Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ".

Dan yang ketiga, dalam Zaman Nabi Muhammad SAW. Masalah kurban diceritakan kembali yaitu di dalam surat Al-Kautsar ayat 1-3 "Se-sungguhnya Kami telah memberikan kepadanya nikmat yang banyak, Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu, dan Berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus".

Berbicara tentang kenikmatan, Allah mengingatkan: "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tiadalah dapat kamu mengitungnya" (QS:Ibrahim: 34). Oleh karena itu berkaitan dengan ibadah kurban yang sudah ada sejak Nabi Adam, Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad Saw. Allah berfirman: "Dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah", Sholat merupakan hubungan vertikal dengan Allah untuk mensyukuri nikmat Allah. Hubungan antara sesama manusia secara horisontal diwujudkan bahwa setelah shalat Idul Adha yaitu dengan berkurban memotong hewan ternak berupa kambing atau sapi untuk dibagikan kepada fakir miskin.

Kita biasanya serius ketika beribadah langsung dengan Allah tapi kadang-kadang ibadah sesama manusia seringkali kurang serius. Allah SWT mengingatkan dalam surat Al-MaaHuun ayat 1-7 : "Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim.Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan (menolong dengan ) barang berguna".

Qurban ini merupakan masalah ubudiyah yang bersifat sosial yang berhubungan dengan sesama manusia dengan cara mengorbankan sebagian harta.

Maka qurban secara lughatan bahasa dengan berdasarkan pada surat Al-Maidah ayat 27 "Qurban" berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk mendapatkan ridho serta mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT (surat Al-Kaustar) dengan memotong hewan kurban, adalah untuk mendeka

tkan diri kepada Allah SWT. Memotong hewan kurban; unta, sapi, kerbau, dan kambing, dengan tujuan taqwa kepada Allah. Ditegaskan dalam surat Al-Hajj : 37 : "daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridlaan) Allah tapi ketaqwaan dari pada kamulah yang dapat mencapainya".

Waktu berkurban dimulai sejak tanggal 10 sampai dengan 13 Dzulhijjah. Masa memotong qurban pada tanggal 10 disebut "Yaumul nahar"yaitu hari untuk menyembelih kurban. Sedangkan tanggal 11, 12, 13 dinamakan "yaumul tsyriq" Di luar waktu tersebut bila kita memotong hewan dinamakan sedekah. Maka kalu niatnya berkurban harus dilakukan padan waktu-waktu tersebut, yakni pada tanggal 10,11,12, dan 13 Dzulhijjah.

Hukumnya berkurban ada dua pendapat: Petama, wajib bagi orang yag mampu (kalau dibelikan kambing tidak akan mengurangi kewajiban memberi nafkah kepada keluarga). Menurut Mazhab di luar Syarii hukumnya sunnah mu’akadah. Adapun diwajibkan secara mutlak yaitu kurban yang disebut Nadzar yang seseorang yang sudah meniatkan untuk memotong hewan apabila niatnya terkabul.
Dasar kewajiban ibadah kurban juga berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW: "Barang siapa mempunyai kesanggupan dan kemampuan (untuk berqurban) tapi tidak mau berqurban maka janganlah dia mendekati Musholla kami".

Hadis ini merupakan suatu kritikan yang seolah-olah Nabi Muhammad SAW berkata: "Kenapa kamu beribadah kepada Allah begitu tekun, tapi kenapa kamu tidak mau berqurban padahal kamu memiliki harta yang berlebihan". Oleh karena itulah bagi yang mampu hukumnya wajib untuk berqurban yakinlah bahwa apabila kita berqurban tidak akan mengurangi kekayaan kita dan tidak akan membuat kita menjadi miskin.

Adapun binatang yang boleh untuk berqurban adalah unta, sapi, kerbau, dan kambing. Kalau tidak mampu, memang tidak wajib. Diriwayatkan ada seorang sahabat yang miskin yang tidak sanggup membeli seekor kambing, oleh karena itu dibolehkan hanya membeli dagingnya saja untuk berqurban, tapi yang riel berqurban wujudnya memang seekor binatang sebagaimana tersebut diatas.

Daging kurban boleh dibagikan kepada tiga asnap menurut syariat. Boleh dimakan sekeluarga sendiri paling banyak 1/3 bagian, 1/3 bagian lagi untuk fakir miskin dan 1/3 bagian lagi untuk handai tolan dan kenalan. Boleh juga secara keseluruhan diserahkan kepada panitia dan terserah panitia yang membagikannya. Bila hanya minta pahanya saja bagi berqurban masih diperbolehkan asal bukan qurban nadzar.

Apa hikma ibadah kurban? Hikmahnya antara lain menggembirakan fakir-miskin. Sebab tidak semua orang mampu makan dengan daging walau adanya di kota besar, masih banyak kawan kita, saudara kita, tetangga kita yang makan daging sebulan sekali. Sehari-harinya hanya makan alakadarnya. Maka dianjurkan sekali bagi orang yang mampu untuk berqurban dengan niat ikhlas kelak dikemudian hari akan mengantarkan kita menuju surga yaitu binatang yang telah kita kurbankan, yang merupakan wujud amal salehnya.

Dalam hadis yang lain nabi Muhammad SAW bersabda : "Tiap-tiap rambut yang dikurbankan adalah merupakan "Khair". Ungkapan "Khair" ini mengandung arti keselamatan, kesejahteraan, kebahagiaan, kemurahan Allah dan kalau orang sudah mendapatkan khairat maka berarti dia telah memperoleh segala-galanya dari Allah. Itulah hikmah daripada ibadah qurban. Wallaahu 'alam bish-showab

Sumber : http://annuur.multiservers.com/sejarahqurb.html




Jumat, 12 November 2010

Kumpulan Puisi Untuk Ayah


Puisi Untuk Ayah (alm)

Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu


Aku datang kepadamu, ayah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu

Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama

Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu


Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya

Puisi untuk ayah...
Oleh : Nenni Ekawati

Ayah, wajah mu selalu tersenyum meskipun telah mulai menua
oh ayah, Tubuh mu yang dulu kekar & tegap kini telah mulai kurus dimakan usia. tapi ayah ! semangat mu tidak pernah layu. ayah.. oh ayah, aku anak mu ini bangga akan semangat ayah dalam menghadapi kerasnya hidup. ayah selalu tegar.

ayah.. aku rindu dengan semua kenangan kita sewaktu kecil.
ayah selalu mengajak ku bermain, ayah selalu menceritakan aku dongeng-dongeng sampai aku terlelap tidur.
semua kebahagian telah ayah berikan pada ku.
dan sebaliknya kebahagiaan apa yang telah aku persembahkan untuk ayah.
hanya cinta, sayang & doa yang bisa aku persembahkan pada mu ayah.
Dalam hati kecil ku selalu berkata & berharap..
semoga aku bisa membahagiakan ayah & berbakti pada ayah..
ayah, doa kan anak mu ini semoga bisa selalu memberikan kebahagian pada ayah.. baik di dunia dan akhirat..
Aminn..

Ya Allah Ya Robbi..
Dengarkan lah doa ku ini..
ku persembahkan untuk ayah, yang sekarang telah mulai sakit-sakitan. mungkin karena usia..
Ya Robbi.. berikanlah kesembuhan & kesehatan pada ayah..
agar ayah bisa kembali seperti dulu.
ayah yang selalu ceria..
Aminn..Aminn..Ya Robbal Alamin..

Doa anakmu selalu bersamamu ayah..
Sembah sujud dari anak mu.

Ayah,
Aku merindukanmu

Puisi Untuk Ayah Tercinta

Ayah
Kerut kulit mu lembut menyentuh kalbu
Rambut putihmu memancarkan sinar kedamaian
Keras suaramu memberi ku kekuatan
Lemah tubuhmu membangkitkan semangat untuk mengabdi

Kemarahanmu adalah jiwaku
Petuahmu adalah jalan lurusku
Kau adalah ilham dalam hidupku
Kau adalah pembimbing spiritualku
Jika mungkin ku terlahir kembali
Ku ingin kau jadi ayahku lagi.

Ayah…


Ayah…
Kepadanya tanganku menadah
Didadanya kulepaskan segala gundah
Ayah tak pernah lelah
Dan selalu mengalah
Walau anaknya kerap bikin susah


Ayah…
Ada dan tiada kau selalu kucinta
Kepada Allah kuhaturkan Do’a
Semoga ayah selalu bahagia
Dimanapun raga dan jiwamu berada


Ayah…
Kurindukan hadirmu disisiku
Walaupun kini kita tak mampu bersua
Namun ayah selalu dihati…

Ayahku…

Setiap hari dirimu bekerja
Mencari uang dengan susah payah
Menafkahi keluarga


Setiap hari …
Keringatmu bercucuran
Hasil kerjamu …
Dari fajar sampai malam


Ya … Allah …
Andai saja aku bisa
Membalas semua jasaya
Membalas ia banting tulang
Ampunilah dosa AYAHKU
Amin …

Puisi Untuk Ayah

saat ku jauh di rantau
tak ku tahu betapa sayang dirimu padaku ayah
padahal sesungguhnya
engkau hendak memelukku ‘kan ayah?
engkau terluka karena aku
engkau kecewa karena tingkahku
dan engkau pasti tersiksa batin karena egoku


saat ini kita terpisahkan oleh selat sunda
dan baru ku terima kabar
bahwa engkau terbaring dirumah sakit,
dan aku tak …
aku tak mau engkau tetap disana

tunggu aku ayah
aku akan pulang

Puisi Untuk Ayah dan Ibu

Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkan hatiku untuk mereka.......

Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang
besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan
atau kesusahan yang mereka deritakan kerana aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka kerana perbuatanku,
maka jadikanlah itu semua penyebab susutnya
dosa-dosa mereka dan bertambahnya pahala
kebaikan mereka dengan perkenan-Mu ya Allah,
hanya Engkaulah yang berhak membalas
kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika sebaliknya, maka izinkanlah aku
memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu.
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih diantara semua pengasih.

Amin Ya Rabbul Alamin..

Kamis, 11 November 2010

Kumpulan Puisi Untuk Mu Pahlawan


Pahlawan Untuk Indonesia ku

Demi negeri
kau korbankan waktumu
demi bangsa
rela kau taruhkan nyawamu
maut menghadang didepan
kau bilang itu hiburan

nampak raut wajahmu
tak segelintir rasa takut
semangat membara dijiwamu
taklukkan mereka penghalang negeri

hari-harimu diwarnai
pembunuhan, pembantaian
dihiasi bunga-bunga api
mengalir sungai darah disekitarmu
bahkan tak jarang mata air darah itu
muncul dari tubuhmu
namun tak dapat
runtuhkan tebing semangat juangmu

bambu runcing yang setia menemanimu
kaki telanjang tak beralas
pakain dengan seribu wangi
basah dibadan kering dibadan
kini menghantarkan indonesia
kedalam istana kemerdekaan

UNTUK PAHLAWAN
Karya : Varina Librani

Tulang belulang yang kini terbaring dipusara
Menatap langit penuh makna
Setelah bersimbah darah peluh dan air mata
Kini dapat melepas segala asa dan derita

Terima kasih pahlawan atas segenap perjuangan
Hingga kini kami dapat menghirup kemerdekaan
Jerih payah mu tak akan kami sia -sia kan
Kan kami berikan segenap kemampuan
Tuk membangun negeri Indonesia harapan

PAHLAWAN
Karya : Rahayu Suci Febrianti

Kala rakyatmu mati dalam ketertindasan
Ketika jutaan manusia menangis... menjerit...
Meratapi hidup yang terjajah
Saat negeri hangus terlumuri oleh darah
Kau berjuang...
Tertatih...
Tak peduli berapa banyak tetasan darahmu
Yang terjatuh di atas tanah negerimu
Kau tetap berjuang...
Demi meraih kebebasan bangsamu
Kau tetap berdiri dengan berani
Demi mencapai kemerdekaan negaramu
Wahai kau pahlawan...
Meski waktu terus berputar,
Seperti hari yang selalu memeluk masa silam
Namun perjuanganmu...
Seluruh pengorbananmu...
Serta api semangatmu...
Kan selalu tersimpan disini,
Dihatiku...bangsamu!!!

PAHLAWAN
Karya : Lutfi Nurul Matin

Engkaulah yang memajukan bangsa
Engkaulah yang berjasa
Dulu, engkau sangat perih kehidupannya
Disiksa, disiksa dan disiksa

Tetapi jaman sudah berubah
Kita bebas dalam apapun
Bermain, sekolah dan makan

Dan dulu, dulu mereka kelaparan
Tetapi banyak yang menganggap
Pahlawan tak berjasa
Siapa yang tak berjasa?

Dia perang habis-habisan
Meneteskan air mata
Hingga sampai keluar darah
Terima kasih Tuhan
Kau berikan kemerdekaan


PAHLAWAN
Karya : Fini Rizkia

Engkau...
Yang telah membela
Negara Indonesia
Dari segala musuh

Engkau...
Melindungi Bangsa Indonesia
Dengan membanting tulang
Demi Indonesia

Tak ada yang melawan musuh
Kecuali engkau...
Hari demi hari
Engkau lewatkan
Dengan penuh kesabaran...

Darah mengalir
Tapi engkau...
Bertahan
Demi Indonesia
Untuk membela
Negara ini...

Engkau tidak pernah
Mengeluh apapun
Walau darah mengalir
Tetapi engkau tetap bertahan
Demi mempertahankan Indonesia

Engkau...
Memberikan dengan ikhlas
Tanpa pamrih
Ya Allah
Engkau berikan kekuatan dan kesabaran baginya
Sungguh berharga bagiku
Oh... Pahlawan...

PAHLAWANKU
Karya : Siti Sarah Nabila

Kau adalah orang yang berjasa
Tak ada kata pamrih
Dalam hidupmu

Detik demi detik
Hari demi hari
Kau rela cucurkan
Darahmu...

Kau rela korbankan
Nyawamu...
Untuk negaramu
Agar bebas dari penjajah

Kau ikhlas
Kau sabar
Dalam menghadapi ujian ini

Ya Allah
Aku menangis
Karena beliau sudah tiada
Dan aku berjanji
Akan selalu mengenang
Jasa-jasamu...


PAHLAWAN
Karya : Arba Marin Nabil

Setiap hari
Engkau melawan penjajah
Demi Indonesia merdeka
Demi Indonesia selamat

Darah bercucuran
Keluar dari tubuhmu
Yang sudah disiksa
Disiksa... dan disiksa

Setiap hari
Engkau mendengar suara
Ledakan dan tembakan
Yang dikeluarkan oleh musuh

Kau mengeluarkan darah
Dan membanting tulang
Demi Indonesia merdeka

Pahlawan ku
Kuucapkan terima kasih kepadamu
Yang telah membebaskan kami
Dari penjajah

PAHLAWAN
Karya : Afqira Syafaati

Kau yang menyelamatkan kami
Kau yang membahagiakan kami
Sehingga kami bisa menjadi seperti ini

Kami menangis
Kami sengsara
Kami menderita
Saat kau tak ada disini

Pengabdianmu pada bangsa dan negara
Takkan pernah berhenti
Dari orang yang menginjakan kaki

Tanggungjawab dan kebahagiaan
Mematahkan rasa getir
Dihati seorang PAHLAWAN

Itu pahlawanku
Yang tak kenal lelah
Dan tak kenal letih
Dalam perjuangan

MERAH DARAH KITA ADALAH PERJUANGAN
Karya : Muhammad Luthfi Zulfikar

Cerita nenek tentang masa lalu
Ada jerit dalam bathin
Diantara hati yang tertindas
Merintih pedih tak bermuara
Suara memelas, di hutan belantara di kegelapan malam
Dicatatan hidupnya
Pagi mengisyaratkan ruang neraka
Pecut-pecut menempel di badan mengeluarkan darah
Pedih jadi nyai-nyai yang berusaha mencari kemerdekaan
Dari genggaman keangkuhan laki-laki biadab yang membabi buta
Dengan berendelan dan suara peluru

Nenek dengar suara teriakan
Dari tempat yang ditinggalkannya
Teriakan semangat yang keluar
Dendam nyai-nyai yang mengalir
Tetes-tetes air yang berwarna merah
Semerah luka yang dideritanya
Yang dibasuh laki-laki biadab
Dengan berendelan dan suara peluru

Aku mengeluarkan anak perempuan tanpa dosa
Dari dendam sekujur tubuhku
Sebab itulah, aku bersama anakku
Dengan tekad membara kita musnahkan
Dendam dalam darah kita
Menghancurkan keangkuhan laki-laki biadab
Yang membabi buta
Dengan berendelan dan suara peluru
Merah darah kita adalah suatu perjuangan
Untuk sebuah kebebasan yang bernama kemerdekaan


PAHLAWANKU
Karya : Rina Nur Setia Asih

Kau adalah pahlawan negeriku
Kau adalah patriot bangsaku
Kau memperjuangkan negeriku
Dengan rasa sepenuh hatimu

Kau relakan harga dirimu
Terinjak-injak oleh musuh
Kau relakan derajatmu
Dibuang oleh para sekutumu

Oh... Pahlawanku
Kau kesatria negeriku
Kau curahan bangsaku
Kau segalanya bagiku

Kemampuanmu, pengorbananmu
Sunggu takan pernah ada tandingannya
Karenamu negeriku menjadi dambaanku
Dan karenamu negeriku menjadi nomor satu


PAHLAWAN BANGSA
Karya : Nurrina

Ketika fajar mulai menyingsing
Menyinari seluruh alam semesta
Pahlawanku berjuang
Memperjuangan negeriku

Banyak penjajah yang merajalela
Dimana-mana
Kau bertarung di medan perang
Tuk melawan semua penjajah

Keringat mengucur darah memancar
Dari dada pahlawan yang gugur
Panji perjuangan pantang mundur
Merebut tampuk hari

Kini pahlawanku telah gugur
Hanya kenangan yang ada di benakku
Kenangan atas perjuanganmu dan semua jasa-jasamu
Sampai titik darah penghabisan

Terucap kata terima kasih
Atas semua jasa-jasamu
Kuberjanji akan menjadi penerus bangsa
Yang bisa mempertahankan negeri ini
Seperti apa yang kau inginkan

UNTUK PAHLAWAN NEGERIKU
Karya : Widiasuci Putri Kuswara

Wahai engkau pahlawan negeriku...
Betapa besar jasamu...
Betapa kuatnya tekadmu...
Membela negeriku...

Wahai engkau pahlawan negeriku...
Betapa banyak tetes darah,
Yang menetes untuk memperjuangkan
Negeriku ini...

Oh, Tuhan...
Untuk pahlawan negeriku...
Aku bertekad...
Akan ku ikuti jalan mereka
Akan aku kembangkan negeriku...
Menjadi lebih baik...

Oh, Tuhan...
Aku mohon...
Terimalah semua jasa mereka...
Yang t'lah mengorbankan harta
Benda mereka, bahkan nyawa sekalipun
Yang t'lah berani membela kebenaran
Demi Negeri ini...

...MEREKALAH PAHLAWANKU
Karya : Widiasuci Putri Kuswara

Tuhan......
Saat negeriku menangis, menderita
Engkau berikan sejumlah orang
Yang dapat bertahan dimasa itu

Mereka mampu membela kebenaran
Mempertahankan kemerdekaan
Yang berani mengorbankan harta benda dan nyawa mereka
Hingga kemerdekaan

Sungguh!!!
Aku bangga pada mereka...
Yang rela berkorban, hanya untuk kemerdekaan bangsa...
Hingga titik darah terakhir...

PAHLAWAN
Karya : Asri Sepul Putri

Pahlawan
Semangatmu bagaikan kobaran api
Hidupmu bagaikan padi
Yang jika tak ada kau
Bagaimana nasib negeri ini?
Pahlawan
Tubuhku dibutuhkan oleh pelosok negeri
Tekadmu menentukan hidup bangsa ini
Jika tak ada kau
Bagaimana dengan negeri ini?
Pahlawan
Siapa pun kau...
Bagaimana pun kau...
Tapi tetap ku ingin ucapkan
Terima kasih atas semua jasamu


PAHLAWAN NEGERIKU
Karya : Rina Nur Setia Asih

Kau adalah Pahlawan Negeriku
Kau pelopor semangat baru
Darah yang menumpah ruah
Menjadi bukti pada Pertiwi

Kau langkahkan kedua kakimu
Hanya untuk kepentingan Nusa dan Bangsa
Kau sekali melangkah untuk maju
Pantang untuk mundur demi sang Bangsa

Duhai...... Pahlawan Nasionalku
Tanpamu Negeriku tak kan bisa maju
Kau rela mempertaruhkan nyawamu
Hanya untuk membawa negeriku menjadi nomor satu

Terima kasih Pahlawanku
Karenamu sang merah-putih
Berkibar di atas langit biru
Memberi nuansa-nuansa baru bagi negeriku


PAHLAWAN KAMI
Karya : Ani Suryani

Disini, dalam riuh peluru membumi
Mencengkram dalam setiap pelatuk keangkuhan
Dan semangat yang menyala lewat mata-mata mereka
Juga gema seruan dalam palung jiwa
Merdeka atau mati!

Tiap tetes merah yang mengakar di ibu pertiwi
Tiap detak jantung yang beradu dengan dentum meriam
Tanpa gagah mematah rantai keras benalu
Lewat urat nadi yang terputus demi sang saka

Dan malaikat-malaikat hitam itu pun menjemput
Saat medan ini menjadi lautan merah
Menyeruak dalam retakan bambu runcing
Kami persembahkan untukmu

Malaikat-malaikat untuk penutup detakmu
Juga gema dalam palung jiwa
Merdeka atau Mati!

Kini... tertanam nisan-nisan yang membisu
Abadikan tiap tetes darah dan peluhnya
Dengan kibaran sang merah putih
Dengan senandung takdir kedamaian
Dan dengan diksi terindah penuh makna
Karena kau adalah pahlawan kami.

PAHLAWAN
Karya : Afqira Syafaati

Kau yang menyelamatkan kami
Kau yang membahagiakan kami
Sehingga kami bisa menjadi seperti ini

Kami menangis
Kami sengsara
Kami menderita
Saat kau tak ada disini

Pengabdianmu pada bangsa dan negara
Takkan pernah berhenti
Dari orang yang menginjakan kaki

Tanggungjawab dan kebahagiaan
Mematahkan rasa getir
Dihati seorang PAHLAWAN

Itu pahlawanku
Yang tak kenal lelah
Dan tak kenal letih
Dalam perjuangan

PAHLAWAN
Karya : Arba Marin Nabil

Setiap hari

Engkau melawan penjajah

Demi Indonesia merdeka

Demi Indonesia selamat

Darah bercucuran

Keluar dari tubuhmu

Yang sudah disiksa

Disiksa... dan disiksa

Setiap hari

Engkau mendengar suara

Ledakan dan tembakan

Yang dikeluarkan oleh musuh

Kau mengeluarkan darah

Dan membanting tulang

Demi Indonesia merdeka

Pahlawan ku

Kuucapkan terima kasih kepadamu

Yang telah membebaskan kami

Dari penjajah

PADAMU PAHLAWAN

Malam 10 November
Kami tafakur di pusaramu
Mengheningkan cipta
Sambil berdo’a

Kau telah usir penjajah
Dari bumi pertiwi
Dengan jihad dan semangat
Pantang menyerah
Ditanganmu keliwang dan bambu runcing
Dengan tekat bulat
Kau berteriak
Merdeka atau mati
Allahu Akbar Allahu Akbar
Tuhan bersama kita

Kau tak gentar
Kau tak takut
Melawan penjajah dengan alat modern
Kau teriak
Maju ! maju !
Merdeka atau mati

Malam 10 November
Kami berdo’a
Semoga Tuhan menempatkan
Pahlawan bangsaku
Dalam surga Jannathun Na’iim !
Amin ya Rabbal ‘alamin

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer