Kamis, 11 November 2010

Kumpulan Puisi Untuk Mu Pahlawan


Pahlawan Untuk Indonesia ku

Demi negeri
kau korbankan waktumu
demi bangsa
rela kau taruhkan nyawamu
maut menghadang didepan
kau bilang itu hiburan

nampak raut wajahmu
tak segelintir rasa takut
semangat membara dijiwamu
taklukkan mereka penghalang negeri

hari-harimu diwarnai
pembunuhan, pembantaian
dihiasi bunga-bunga api
mengalir sungai darah disekitarmu
bahkan tak jarang mata air darah itu
muncul dari tubuhmu
namun tak dapat
runtuhkan tebing semangat juangmu

bambu runcing yang setia menemanimu
kaki telanjang tak beralas
pakain dengan seribu wangi
basah dibadan kering dibadan
kini menghantarkan indonesia
kedalam istana kemerdekaan

UNTUK PAHLAWAN
Karya : Varina Librani

Tulang belulang yang kini terbaring dipusara
Menatap langit penuh makna
Setelah bersimbah darah peluh dan air mata
Kini dapat melepas segala asa dan derita

Terima kasih pahlawan atas segenap perjuangan
Hingga kini kami dapat menghirup kemerdekaan
Jerih payah mu tak akan kami sia -sia kan
Kan kami berikan segenap kemampuan
Tuk membangun negeri Indonesia harapan

PAHLAWAN
Karya : Rahayu Suci Febrianti

Kala rakyatmu mati dalam ketertindasan
Ketika jutaan manusia menangis... menjerit...
Meratapi hidup yang terjajah
Saat negeri hangus terlumuri oleh darah
Kau berjuang...
Tertatih...
Tak peduli berapa banyak tetasan darahmu
Yang terjatuh di atas tanah negerimu
Kau tetap berjuang...
Demi meraih kebebasan bangsamu
Kau tetap berdiri dengan berani
Demi mencapai kemerdekaan negaramu
Wahai kau pahlawan...
Meski waktu terus berputar,
Seperti hari yang selalu memeluk masa silam
Namun perjuanganmu...
Seluruh pengorbananmu...
Serta api semangatmu...
Kan selalu tersimpan disini,
Dihatiku...bangsamu!!!

PAHLAWAN
Karya : Lutfi Nurul Matin

Engkaulah yang memajukan bangsa
Engkaulah yang berjasa
Dulu, engkau sangat perih kehidupannya
Disiksa, disiksa dan disiksa

Tetapi jaman sudah berubah
Kita bebas dalam apapun
Bermain, sekolah dan makan

Dan dulu, dulu mereka kelaparan
Tetapi banyak yang menganggap
Pahlawan tak berjasa
Siapa yang tak berjasa?

Dia perang habis-habisan
Meneteskan air mata
Hingga sampai keluar darah
Terima kasih Tuhan
Kau berikan kemerdekaan


PAHLAWAN
Karya : Fini Rizkia

Engkau...
Yang telah membela
Negara Indonesia
Dari segala musuh

Engkau...
Melindungi Bangsa Indonesia
Dengan membanting tulang
Demi Indonesia

Tak ada yang melawan musuh
Kecuali engkau...
Hari demi hari
Engkau lewatkan
Dengan penuh kesabaran...

Darah mengalir
Tapi engkau...
Bertahan
Demi Indonesia
Untuk membela
Negara ini...

Engkau tidak pernah
Mengeluh apapun
Walau darah mengalir
Tetapi engkau tetap bertahan
Demi mempertahankan Indonesia

Engkau...
Memberikan dengan ikhlas
Tanpa pamrih
Ya Allah
Engkau berikan kekuatan dan kesabaran baginya
Sungguh berharga bagiku
Oh... Pahlawan...

PAHLAWANKU
Karya : Siti Sarah Nabila

Kau adalah orang yang berjasa
Tak ada kata pamrih
Dalam hidupmu

Detik demi detik
Hari demi hari
Kau rela cucurkan
Darahmu...

Kau rela korbankan
Nyawamu...
Untuk negaramu
Agar bebas dari penjajah

Kau ikhlas
Kau sabar
Dalam menghadapi ujian ini

Ya Allah
Aku menangis
Karena beliau sudah tiada
Dan aku berjanji
Akan selalu mengenang
Jasa-jasamu...


PAHLAWAN
Karya : Arba Marin Nabil

Setiap hari
Engkau melawan penjajah
Demi Indonesia merdeka
Demi Indonesia selamat

Darah bercucuran
Keluar dari tubuhmu
Yang sudah disiksa
Disiksa... dan disiksa

Setiap hari
Engkau mendengar suara
Ledakan dan tembakan
Yang dikeluarkan oleh musuh

Kau mengeluarkan darah
Dan membanting tulang
Demi Indonesia merdeka

Pahlawan ku
Kuucapkan terima kasih kepadamu
Yang telah membebaskan kami
Dari penjajah

PAHLAWAN
Karya : Afqira Syafaati

Kau yang menyelamatkan kami
Kau yang membahagiakan kami
Sehingga kami bisa menjadi seperti ini

Kami menangis
Kami sengsara
Kami menderita
Saat kau tak ada disini

Pengabdianmu pada bangsa dan negara
Takkan pernah berhenti
Dari orang yang menginjakan kaki

Tanggungjawab dan kebahagiaan
Mematahkan rasa getir
Dihati seorang PAHLAWAN

Itu pahlawanku
Yang tak kenal lelah
Dan tak kenal letih
Dalam perjuangan

MERAH DARAH KITA ADALAH PERJUANGAN
Karya : Muhammad Luthfi Zulfikar

Cerita nenek tentang masa lalu
Ada jerit dalam bathin
Diantara hati yang tertindas
Merintih pedih tak bermuara
Suara memelas, di hutan belantara di kegelapan malam
Dicatatan hidupnya
Pagi mengisyaratkan ruang neraka
Pecut-pecut menempel di badan mengeluarkan darah
Pedih jadi nyai-nyai yang berusaha mencari kemerdekaan
Dari genggaman keangkuhan laki-laki biadab yang membabi buta
Dengan berendelan dan suara peluru

Nenek dengar suara teriakan
Dari tempat yang ditinggalkannya
Teriakan semangat yang keluar
Dendam nyai-nyai yang mengalir
Tetes-tetes air yang berwarna merah
Semerah luka yang dideritanya
Yang dibasuh laki-laki biadab
Dengan berendelan dan suara peluru

Aku mengeluarkan anak perempuan tanpa dosa
Dari dendam sekujur tubuhku
Sebab itulah, aku bersama anakku
Dengan tekad membara kita musnahkan
Dendam dalam darah kita
Menghancurkan keangkuhan laki-laki biadab
Yang membabi buta
Dengan berendelan dan suara peluru
Merah darah kita adalah suatu perjuangan
Untuk sebuah kebebasan yang bernama kemerdekaan


PAHLAWANKU
Karya : Rina Nur Setia Asih

Kau adalah pahlawan negeriku
Kau adalah patriot bangsaku
Kau memperjuangkan negeriku
Dengan rasa sepenuh hatimu

Kau relakan harga dirimu
Terinjak-injak oleh musuh
Kau relakan derajatmu
Dibuang oleh para sekutumu

Oh... Pahlawanku
Kau kesatria negeriku
Kau curahan bangsaku
Kau segalanya bagiku

Kemampuanmu, pengorbananmu
Sunggu takan pernah ada tandingannya
Karenamu negeriku menjadi dambaanku
Dan karenamu negeriku menjadi nomor satu


PAHLAWAN BANGSA
Karya : Nurrina

Ketika fajar mulai menyingsing
Menyinari seluruh alam semesta
Pahlawanku berjuang
Memperjuangan negeriku

Banyak penjajah yang merajalela
Dimana-mana
Kau bertarung di medan perang
Tuk melawan semua penjajah

Keringat mengucur darah memancar
Dari dada pahlawan yang gugur
Panji perjuangan pantang mundur
Merebut tampuk hari

Kini pahlawanku telah gugur
Hanya kenangan yang ada di benakku
Kenangan atas perjuanganmu dan semua jasa-jasamu
Sampai titik darah penghabisan

Terucap kata terima kasih
Atas semua jasa-jasamu
Kuberjanji akan menjadi penerus bangsa
Yang bisa mempertahankan negeri ini
Seperti apa yang kau inginkan

UNTUK PAHLAWAN NEGERIKU
Karya : Widiasuci Putri Kuswara

Wahai engkau pahlawan negeriku...
Betapa besar jasamu...
Betapa kuatnya tekadmu...
Membela negeriku...

Wahai engkau pahlawan negeriku...
Betapa banyak tetes darah,
Yang menetes untuk memperjuangkan
Negeriku ini...

Oh, Tuhan...
Untuk pahlawan negeriku...
Aku bertekad...
Akan ku ikuti jalan mereka
Akan aku kembangkan negeriku...
Menjadi lebih baik...

Oh, Tuhan...
Aku mohon...
Terimalah semua jasa mereka...
Yang t'lah mengorbankan harta
Benda mereka, bahkan nyawa sekalipun
Yang t'lah berani membela kebenaran
Demi Negeri ini...

...MEREKALAH PAHLAWANKU
Karya : Widiasuci Putri Kuswara

Tuhan......
Saat negeriku menangis, menderita
Engkau berikan sejumlah orang
Yang dapat bertahan dimasa itu

Mereka mampu membela kebenaran
Mempertahankan kemerdekaan
Yang berani mengorbankan harta benda dan nyawa mereka
Hingga kemerdekaan

Sungguh!!!
Aku bangga pada mereka...
Yang rela berkorban, hanya untuk kemerdekaan bangsa...
Hingga titik darah terakhir...

PAHLAWAN
Karya : Asri Sepul Putri

Pahlawan
Semangatmu bagaikan kobaran api
Hidupmu bagaikan padi
Yang jika tak ada kau
Bagaimana nasib negeri ini?
Pahlawan
Tubuhku dibutuhkan oleh pelosok negeri
Tekadmu menentukan hidup bangsa ini
Jika tak ada kau
Bagaimana dengan negeri ini?
Pahlawan
Siapa pun kau...
Bagaimana pun kau...
Tapi tetap ku ingin ucapkan
Terima kasih atas semua jasamu


PAHLAWAN NEGERIKU
Karya : Rina Nur Setia Asih

Kau adalah Pahlawan Negeriku
Kau pelopor semangat baru
Darah yang menumpah ruah
Menjadi bukti pada Pertiwi

Kau langkahkan kedua kakimu
Hanya untuk kepentingan Nusa dan Bangsa
Kau sekali melangkah untuk maju
Pantang untuk mundur demi sang Bangsa

Duhai...... Pahlawan Nasionalku
Tanpamu Negeriku tak kan bisa maju
Kau rela mempertaruhkan nyawamu
Hanya untuk membawa negeriku menjadi nomor satu

Terima kasih Pahlawanku
Karenamu sang merah-putih
Berkibar di atas langit biru
Memberi nuansa-nuansa baru bagi negeriku


PAHLAWAN KAMI
Karya : Ani Suryani

Disini, dalam riuh peluru membumi
Mencengkram dalam setiap pelatuk keangkuhan
Dan semangat yang menyala lewat mata-mata mereka
Juga gema seruan dalam palung jiwa
Merdeka atau mati!

Tiap tetes merah yang mengakar di ibu pertiwi
Tiap detak jantung yang beradu dengan dentum meriam
Tanpa gagah mematah rantai keras benalu
Lewat urat nadi yang terputus demi sang saka

Dan malaikat-malaikat hitam itu pun menjemput
Saat medan ini menjadi lautan merah
Menyeruak dalam retakan bambu runcing
Kami persembahkan untukmu

Malaikat-malaikat untuk penutup detakmu
Juga gema dalam palung jiwa
Merdeka atau Mati!

Kini... tertanam nisan-nisan yang membisu
Abadikan tiap tetes darah dan peluhnya
Dengan kibaran sang merah putih
Dengan senandung takdir kedamaian
Dan dengan diksi terindah penuh makna
Karena kau adalah pahlawan kami.

PAHLAWAN
Karya : Afqira Syafaati

Kau yang menyelamatkan kami
Kau yang membahagiakan kami
Sehingga kami bisa menjadi seperti ini

Kami menangis
Kami sengsara
Kami menderita
Saat kau tak ada disini

Pengabdianmu pada bangsa dan negara
Takkan pernah berhenti
Dari orang yang menginjakan kaki

Tanggungjawab dan kebahagiaan
Mematahkan rasa getir
Dihati seorang PAHLAWAN

Itu pahlawanku
Yang tak kenal lelah
Dan tak kenal letih
Dalam perjuangan

PAHLAWAN
Karya : Arba Marin Nabil

Setiap hari

Engkau melawan penjajah

Demi Indonesia merdeka

Demi Indonesia selamat

Darah bercucuran

Keluar dari tubuhmu

Yang sudah disiksa

Disiksa... dan disiksa

Setiap hari

Engkau mendengar suara

Ledakan dan tembakan

Yang dikeluarkan oleh musuh

Kau mengeluarkan darah

Dan membanting tulang

Demi Indonesia merdeka

Pahlawan ku

Kuucapkan terima kasih kepadamu

Yang telah membebaskan kami

Dari penjajah

PADAMU PAHLAWAN

Malam 10 November
Kami tafakur di pusaramu
Mengheningkan cipta
Sambil berdo’a

Kau telah usir penjajah
Dari bumi pertiwi
Dengan jihad dan semangat
Pantang menyerah
Ditanganmu keliwang dan bambu runcing
Dengan tekat bulat
Kau berteriak
Merdeka atau mati
Allahu Akbar Allahu Akbar
Tuhan bersama kita

Kau tak gentar
Kau tak takut
Melawan penjajah dengan alat modern
Kau teriak
Maju ! maju !
Merdeka atau mati

Malam 10 November
Kami berdo’a
Semoga Tuhan menempatkan
Pahlawan bangsaku
Dalam surga Jannathun Na’iim !
Amin ya Rabbal ‘alamin

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca artikel ini, mohon komentar anda dan jangan bosan untuk membaca artikel lainnya, tulis nama anda setelah berkomentar, trims.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer