Kamis, 11 September 2008

RAHASIA DI BALIK KENIKMATAN LIDAH BUAYA


Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal tersebut mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya, yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman budidaya tanaman tersebut di berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan. Budidaya lidah buaya di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat mampu menghasilkan produksi 8.000 kg/ha, dengan bagian pelepah yang dipanen dapat mencapai 1,5 kg per pelepah dan panjang pelepah mencapai 70 cm.


Beberapa keunggulan kompara-tif dari tanaman lidah buaya antara lain pemeliharaannya yang relatif mudah, produksi relatif lebih tahan lama dari pada produk hortikultura lainnya (tidak mudah busuk) dan gangguan hama/penyakit relatif kecil. Prospek pengusahaan tanaman ini juga ditun-jang dengan kenyataan bukti-bukti manfaat dan kegunaan lidah buaya yang sangat luas serta permintaan pasar yang cukup besar terhadap komoditas tersebut.
Lidah buaya mempunyai kan-dungan nutrisi yang cukup lengkap antara lain vitamin A, B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline, Inositol, dan Folic acid. Sedangkan kandungan mineralnya antara lain Calcium, Magnesium, Potassium, Sodium, Iron, Zinc, dan Chromium. Enzim yang terkandung dalam lidah buaya antara lain Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypeptidase, Carboxyhelolase, dan Brandykinase. Selain itu lidah buaya mengandung Asam Amino yaitu Arginine, Asparagin, Asparatic Acid, Analine, Serine, Valine, Glutamat, Threonine, Glycine, Lycine, Yrozine, Proline, Histidine, Leucine, dan Isoliucine (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Barat, 1998)


Bagian-bagian dari lidah buaya yang digunakan yaitu (1) daun dapat digunakan langsung baik secara tradisional maupun dalan bentuk ekstraknya, (2) eksudat atau getah daun yang keluar bila dipotong, rasa pahit dan kental secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliha-raan rambut, penyembuhan luka dan sebagainya. (3) Gel bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan, bersifat mendinginkan, dan mudah rusak sehingga dibutuhkan proses pengolahan yang lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.


Tanaman lidah buaya memiliki berbagai kegunaan diantaranya :
Ä Makanan dan minuman, dapat dimakan langsung atau diolah menjadi nata de aloe, dawet, dodol, selai dan lain-lain.Ä Pengobatan :o Laksatifo Penghilang sakit karena gigitan seranggao Obat asma dan batuko Penyembuh lukao Anti infeksio Obat rematik dan arthritiso Hepatoprotektoro Immunomodulator
Ä Kosmetika/Kecantikan :o Pelembab alamio Anti inflamasio Anti ageingo Tabir surya alamio Efek “soothing” dan “cooling”o Shampoo



Dawet Lidah Buaya

Bahan:~ Lidah buaya + 10 buah (8 kg)~ Jeruk nipis 5-6 buah~ Santan dari 5½ butir kelapa~ Daun pandan~ Gula merah/sirup~ Es batu
Cara membuat:Lidah buaya dikupas dan dipotong berbentuk dadu.Kemudian rendam dengan air jeruk nipis selama 3 hari. Setiap hari, air jeruk nipis diganti dan dicuci bersih. Panaskan santan, tambahkan daun pandan dan dinginkan.Gula merah dicampur dengan air, panaskan, kemudian saring dan dinginkan.Siapkan gelas/mangkok. Masukkan potongan dadu lidah buaya, es batu dan siram dengan santan, tambahkan gula merah/sirup.

Serbat dan Jeli


Lidah buaya dapat juga dimanfaatkan untuk membuat serbat. Selama ini, kita menganggap serbat hanya terbuat dari jahe atau rempah-rempah lainnya. Dalam proses ini, 10 helai lidah buaya memerlukan 500 ml air, satu sendok kapur sirih yang dilarutkan dalam 1,5 liter air, 150 gram gula pasir, 4 butir cengkih, dan 3-5 cm kayu manis.
Lidah buaya dikupas untuk diambil bagian yang bening, lalu dipotong kecil-kecil membentuk kubus. Rendam potongan ini ke dalam kapur sirih selama 30 menit. Selanjutnya disiram dengan air mendidih secukupnya, dan dicuci bersih.
Rebuslah air, gula pasir, kayu manis, dan cengkih hingga mendidih. Masukkan potongan daging lidah buaya ke dalamnya dan diangkat dari api. Minuman serbat bisa disajikan dalam keadaan hangat maupun dingin. Kalau ingin dikomersialkan, Anda mesti menjadikannya sebagai ekstrat padat.


Untuk pembuatan jeli, bahan yang diperlukan adalah 1 kg lidah buaya, 700 gram gula pasir, dan 100 gram agar-agar. Kulit lidah buaya dikupas, alu diambil bagian dalamnya yang berlendir dan dipotong-potong.
Potongan ini ditambah dengan sedikit garam dan diaduk untuk membebaskan lendirnya. Bilas dengan air bersih hingga 2-3 kali. Sampai di sini, proses pembuatannya tak jauh berbeda dari pembuatan cendol.
Selanjutnya potongan daging lidah buaya diblender hingga terbentuk adonan. Campurkan gula pasir dan agar-agar dalam adonan tersebut, lantas didihkan hingga mengental. Didinginkan adonan, dan kalau sudah dingin akan terbentuk jeli yang siap dikemas atau disajikan.

1 komentar:

  1. http://connections.blackboard.com/people/1755b9ba7d Buy amoxil online
    http://connections.blackboard.com/people/d3f4f89d59 Buy Cheap Bactrim
    http://connections.blackboard.com/people/76b8b13755 Buy Celebrex Online

    BalasHapus

Terimakasih sudah membaca artikel ini, mohon komentar anda dan jangan bosan untuk membaca artikel lainnya, tulis nama anda setelah berkomentar, trims.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer