Kamis, 13 Mei 2010

Salah mu sendiri !


Coba kita fikirkan, kejadian-kejadian yang menimpa kita, terutama kejadian-kejadian buruk, sebagian besar adalah kesalahan kita sendiri. Tapi sebagai manusia yang punya sifat alami yang sok merasa benar, kita sering-kali menyalahkan orang lain.

Bila kita berinteraksi dengan pengendara lain di jalanan, Kita harus selalu berasumsi :
bahwa, pengendara lain tidak melihat kita, maka berusahalah untuk terlihat. Pergunakan pakaian yang menyala, hidupkan lampu, dsb
bahwa, pengendara lain susah untuk mengetahui kecepatan kita (karena motor memang susah dinilai kecepatannya, jika dilihat oleh orang lain, terutama dari jarak yang agak jauh. Melambatlah, bila anda melihat ada potensi pengendara lain didepan anda yang sedang "Searching" kearah anda.
bahwa, pengendara lain tidak mengetahui apa yang akan kita lakukan, maka berusahalah untuk memberi tahu. Pergunakan sein saat akan berpindah jalur, menikung. Matikan sein setelahnya. Kedipkan lampu rem. Berikan signal tangan.
bahwa, pengendara lain memiliki kesadaran etika yang buruk. Selalu berikan ruang dan waktu antara anda dan mereka.

Banyaaak sekali contoh-contoh yang bisa kita lihat :
Nyaris ber-serempet dengan motor lain. Motor anda bergerak lurus, sementara ada motor yang terlihat di sudut mata anda seperti sedang “me-mepet” motor anda, kejadian itu terjadi di pertemuan antara kedua jalur. Setelah benar-benar hampir nye-rempet, dalam hati anda mengumpat menyalahkan pengendara lain itu yang bergerak mepet ke motor anda. Siapa yang salah ? Yang salah anda sendiri. Karena, 1), Anda tidak langsung berhati-hati dan melambatkan motor dipersimpangan jalan, 2), Anda sudah melihat gelagat motor yang masuk ke jalur yang sama, nampun tetap mempertahankan posisi dan kecepatan.
Tentang motor yang hampir bersenggolan dengan motor anda itu ? Apakah ada yang bisa anda lakukan terhadap perilaku dan kebodohan pengedara itu ? Tidak ada… maka anda tidak bisa menyalahkan mereka. Anda lah yang bertanggung jawab atas keselamatan anda sendiri.

Anda mengunggu dilampu merah, dengan sabar anda menunggu. Kemudian lampu berubah menjadi kuning, anda masih terus menunggu, beberapa detik kemudian lampu berubah hijau, perlahan-lahan anda menambah gas untuk mulai menyebrangi persimpangan. Baru setengah jalan, kemudian sebuah kendaraan dari arah yang seharusnya sudah berubah merah, dengan cepat melewati anda, nyaris menabrak motor anda. Sadar hampir ter-tabrak, anda marah-marah sambil mengumpat. Siapa yang salah ? Yang salah anda. Karena 1) Anda sadar kalau anda di persimpangan, dimana banyak terjadi interaksi diantara kendaraan bermotor dari berbagai arah, harusnya anda benar-benar memeriksa segala arah sebelum maju, walaupun lampu sudah berwarna hijau. Lalu mengenai kesalahan kendaraan yang menerobos lampu merah ? Itu adalah masalah pengendara itu sendiri bukan masalah anda, anda bertanggung jawab atas keselamatan anda sendiri dan keselamatan orang lain dari tindakan-tindakan anda sendiri

Coba anda fikirkan lagi, ingat-ingat lagi kejadian-kejadian near-miss yang pernah anda alami, fikirkan bagaimana anda bisa menghindarinya. Jangan untuk berfikir mengubah cara berkendara orang lain, ubahlah cara berkendara anda sendiri, dan tingkatkan awareness anda. Kalau anda bisa menemukan jawaban mengenai cara menghindari near-miss tersebut, maka anda tahu, pada waktu itu, andalah yang melakukan kesalahan.

Sumber http://safetyridingcourse.com

Ayo Safety Riding untuk keselamatan bersama, pilih Honda sebagai motor yang aman karena Honda Pelopor Safety Riding di Indonesia, cuma Honda yang benar-benar Peduli.


0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca artikel ini, mohon komentar anda dan jangan bosan untuk membaca artikel lainnya, tulis nama anda setelah berkomentar, trims.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer