Sabtu, 17 April 2010

Panduan memilih ukuran Helm yang pas


Ada 6 tahap penting penentuan pemilihan helm :
1. Pengukuran
2. Dicoba
3. Cek pergerakan horisontal dan vertikal
4. Cek retensi/kekuatan penahanan
5. Cek titik tekanan
6. Memastikan pilihan

1. Pengukuran

Mengukur kepala adalah titik awal prosedur penentuan helm yg cocok karena bentuk kepala yang berbeda-beda, kepala yang kelihatan berukuran sama ketika diukur, bisa saja akan berbeda ukuran helmnya.

Lingkaran kepala harus diukur sekitar 1 inchi dari alis di bagian depan sampai ke titik di belakang kepala yg memberikan pengukuran terbesar. Ukur beberapa kali, sampai dipastikan didapat pengukuran terbesar

2. Dicoba

Setelah ditentukan ukuran awal tadi, pilihlah helm yg paling mendekati ukuran tersebut. bila ukurannya berada di tengah-tengah antara 2 ukuran helm, cobalah ukuran yg lebih besar.

Bila anda cukup familiar dengan helm, anda akan bisa mengikuti instruksi berikut
bagaimana cara memasang helm dengan baik :

a. Pegang helm di bagian pengikat dagu, dng arah depan helm menghadap muka kita
dan bagian atas helm mengarah ke bawah
b. Letakkan masing-masing jempol di bagian dalam pengikat dagu dan seimbangkan helm
dengan jari telunjuk
c. Gunakan tangan untuk meregangkan helm, dan coba pasang helm di kepala anda

Helm-helm dengan bentuk berbeda akan terpasang/masuk ke kepala dengan cara yang berbeda pula. kadang-kadang bagian depan helm harus masuk dulu, tapi kadang-kadang juga bagian belakang yang harus duluan masuk

Jika helm masuk ke kepala tanpa ada hambatan, itu indikasi pertama bahwa helm tersebut terlalu besar dan tentu saja, bila sama sekali tidak bisa masuk, artinya helm itu terlalu kecil

Banyak orang yg tidak begitu familiar dengan helm, malas memaksakan utk menekan helm masuk, ketika merasakan ada sedikit hambatan saat memasang. Untuk memastikan bahwa sebuah helm kekecilan adalah dengan memaksa helm masuk ke kepala dan hanya jika benar-benar mustahil untuk masuk, barulah ambil ukuran helm berikutnya (yang lebih besar)

Ingat, kebanyakan orang memilih helm yang terlalu besar untuk kepala mereka, kelak mereka akan menyesal, karena helm yang tidak sesuai akan cenderung lebih bising, lebih berangin, dan melelahkan untuk dipakai.

kami juga mencatat bahwa kebanyakan orang biasa menggunakan helm lebih ke belakang, seperti topi, pastikan bahwa helm terpasang dengan seimbang di kepala anda. Gunakan posisi mata di bagian eye port utk helm full face, mata harusnya berada kira-kira di tengah-tengah, dengan pinggir paling atas berada dekat tepat di atas alis mata

3. Cek pergerakan horisontal dan vertikal


Nah, sekarang anda telah menggunakan helmnya. Gunakan cermin untuk melihat lebih jelas bagaimana terpasangnya. Coba liat apakah penekan pipi menempel dengan pipi. Perhatikan apakah tekanannya terlalu kuat.

Setelah melakukan pengecekan visual,pegang helm dengan kedua tangan di kedua sisi, coba putar helm dari satu sisi ke sisi lain. Apakah ada pergerakan kulit selama perputaran tersebut ? juga perhatikan besarnya resistansi dari pergerakan itu.

Berikutnya lakukan pengecekan gerakan ke atas dan ke bawah. Sekali lagi, perhatikan apakah ada pergerakan kulit dan besar resistansinya.

Jika pada kedua tes tersebut terjadi pergerakan kulit yang sangat sedikit atau sama sekali tidak ada, maka helm tersebut terlalu besar.

Helm yang tepat untuk ukuran anda, akan membuat kulit bergerak saat helm digerakkan
dan bila diberikan tekanan di sekitar kepala, tekanan tersebut akan dirasakan merata oleh pemakainya.

Catatan:
Helm itu mirip seperti sepatu, cara tepat dalam memilih helm yg cocok adalah cari helm yg paling ngepas tapi masih oke untuk dipakai. Perhitungkan juga lama waktu pemakaian helm. Misalnya, helm para pembalap drag dapat saja sangat sempit, karena mereka menggunakannya cuma untuk beberapa menit, tapi seorang polisi, yang menggunakan helm selama berjam-jam akan sangat memikirkan sisi kenyamanan.

4. Cek retensi/kekuatan penahanan

Nah sekarang, eratkan pengikat dagu, dan lakukan tes berikut, tes ini akan tidak menyenangkan tapi sangat penting : Tegakkan kepala anda, pegang bagian atas helm dengan salah satu tangan sementara jari-jari tangan lain memegang sisi-sisi bawah helm. Cobalah untuk memutar helm keluar dari kepala. Bila itu terjadi, tentu saja helm tersebut terlalu besar.

Catatan :
Jangan gunakan helm yg bisa terlepas dari kepala anda dalam keadaan strap penahan terpasang. Lakukan tes ini dengan memberikan tarikan yg agak keras,tapi jangan sampai menyakitkan. Tes ini sangat penting.

5. Cek titik tekanan

Sekarang, coba lepas penahan dagu, dan lepaskan helm dari kepala secepatnya setelah helm dilepas, gunakan cermin untuk mengamati perbedaan warna di kulit terutama di pipi dan dahi sedikit kemerahan di beberapa titik kecil mengindikasikan titik-titik tekanan. titik-titik tekanan ini kadang baru terperhatikan oleh pengguna setelah beberapa menit atau bahkan beberapa jam pemakaian, kadang-kadang tekanan ini akan menyebabkan sakit kepala atau paling tidak ketidaknyamanan.

Jika terlihat titik tekanan, ingat-ingat apakah waktu helm dipakai, anda merasa tidak nyaman di titik-titik itu. Jika anda tidak bisa mengingat, coba pasang kembali helm untuk beberapa menit, perhatikan dengan seksama titiktitik tekanan tersebut, jika tekanan di titik-titik itu membuat tidak nyaman, gantilah helm ke ukuran lebih besar berikutnya.

6. Memastikan kecocokan

Satu cara untuk memastikan kecocokan helm yang dipilih adalah mencoba helm yang satu ukuran lebih besar dan satu ukuran lebih kecil sambil memikirkan apakah pilihan yang tadi dipilih sudah tepat.

Cara lain adalah dengan menggunakan helm yang dipilih untuk beberapa saat selama di toko. Cara ini memungkinkan untuk memperhatikan titik-titik tekanan yang akan muncul.

Perhatian :
Tidak ada helm yang dapat melindungi penggunanya dari semua kemungkinan impak, untuk perlindungan maksimal, helm harus terpasang dengan baik dan harus memberikan pandangan keluar yang cukup, penahan dagu harus terpasang dengan baik dan kuat.

Selamat mencoba

Ride safely bro, be a defensive rider


Percayakan Honda sebagai motor yang safety bagi anda, karena Honda pelopor safety riding di Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca artikel ini, mohon komentar anda dan jangan bosan untuk membaca artikel lainnya, tulis nama anda setelah berkomentar, trims.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mohon di Klik

Entri Populer