Mencintai Bengkulu sepenuh hati dengan segala keanekaragaman seni dan budayanya, ikut andil dalam memajukan wisata Bengkulu -- Perjalanan-perjalanan
Senin, 03 Mei 2010
Mahir Teknik Pengereman oleh Darwin Holmstrom
Menggunakan rem pada motor jauh lebih “menantang” dibanding pada mobil. Pengendara motor kadang-kadang harus menggunakan kedua tangan dan kakinya secara bersamaan untuk menghentikan laju motornya. Secara bersamaan, dia menarik tuas kopling dengan tangan kiri, ngerem roda depan dengan tangan kanan, menurunkan gigi perseneling dengan kaki kiri, dan menginjak rem roda belakang dengan kaki kanan.
Rem depan lebih penting jika dibandingkan dengan rem belakang. Rata-rata sepeda motor mengandalkan rem depan 70-80 persen dari kemampuan perhentian (stopping power) kendaraan. Jenis motor dengan jarak sumbu roda (wheelbase) yang panjang (misalnya cruisers) lebih mengandalkan rem belakang dari kebayakan motor lainnya, namun tetap saja rem depan bekerja lebih keras daripada rem belakang.
Bertentangan dengan mitos yang beredar selama ini, sepeda motor tidak akan terjungkir balik ke depan jika pengendara mempergunakan rem depan dengan kuat. Pada sepeda motor modern, kita bisa saja “mengangkat” roda belakang saat ngerem roda depan (stunts/free style menyebutnya sebagai “stoppie”), tapi untuk itu perlu skill tersendiri. Jadi bukan hal yang gampang dan lazim, bukan? Perlu upaya sungguh-sungguh dan akan menghabiskan waktumu mencobanya.
Kita perlu melatih feeling terhadap kinerja rem motor, sehingga kita bisa menerapkan gaya pengereman yang sesuai dengan situasi yang terjadi. Kita tentunya tidak mau mengerem terlalu keras sehingga membuat ban motor terkunci dan merosot. Ini terutama untuk ban belakang, yang lebih mudah terkunci daripada roda depan. Apalagi jika roda belakang dilengkapi dengan paket rem cakram.
Roda yang terkunci berbahaya. Ketika roda kita slidding, traksi dan efisiensi pengeraman akan menurun drastis, sementara kemungkinan kita menabrak akan naik secara drastis pula.
Roda Terkunci
Jika roda belakang kita mulai mengunci, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi: Pertama adalah low side, jatuh dan slidding di jalan (terus menabrak). Atau kemungkinan kedua high side, yaitu sliding ke satu arah, kemudian jungkir balik ke arah yang lain. High side ini merupakan kejadian terburuk dalam sebuah kecelakaan sepeda motor. Terutama akan terjadi jika kita melepas rem (kembali) ketika terjadi slidding untuk mendapatkan kembali traksi roda terhadap jalan. Sebab akibatnya akan melemparkan motor dan pengendara ke arah yang berlawanan.
Teknik terbaik untuk roda terkunci (dan skidding) adalah : jangan sampai roda kita slip. Tapi, jika itu terjadi, yakni roda belakang slip, maka biarkan roda yang terlanjur terkunci sampai kita berhenti. Jaga pandangan ke depan, jangan ke bawah. Perkecualian: jika terjadi skid (slip) di permukaan yang kasar (misalnya gravel), mungkin kita bisa mendapatkan kembali traksi dengan secara bertahap melepas rem. Kata kuncinya adalah bertahap. Jika roda depan skid, lepaskan rem depan, kemudian rem lagi segera.
Roda Dua vs Roda Empat
Mengendarai roda dua akan melibatkan beberapa dinamika sasi (chassis dynamics), yang tidak kita alami pada kendaraan beroda empat. Daerah kontak yang kecil antara roda dengan permukaan jalan menyebabkan sepeda motor memiliki traksi yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mobil.
Ditambah lagi, motor akan berada pada posisi miring pada saat membelok. Posisi ini membuat traksi lebih mengecil lagi. Banyak pembalap motor yang jatuh karena mereka mengerem pada saat posisi sepeda motor mereka miring di tikungan.Yang lebih rumit, ketika kita berakselerasi (nge-gas), deselerasi (nge-rem), kita sebenarnya memberi tekanan pada sasis sepeda motor dengan membuatnya bergerak-gerak, yang berarti memberi tekanan yang bervariasi ke roda. Pada akhirnya hal ini akan membuat traksi yang kita miliki juga berubah-ubah:
• Karena hukum-hukum fisika yang berlaku pada saat kita berkendara, ada baiknya jika seorang pemula atau pengendara biasa menyelesaikan proses pengereman sebelum membelok. Lakukan pengereman ketika posisi sepeda motor masih tegak, sebelum memiringkannya untuk membelok. Jika pengereman dilakukan saat posisi motor sudah dalam keadaan miring, kemungkinan untuk skid (slip) jauh lebih banyak, dibandingkan posisi tegak. Perlu diingat kembali, pada saat posisi miring, traksi yang kita miliki berkurang jauh.
• Jika kita berkendara terlalu cepat dan perlu mengurangi kecepatan di tikungan, teknik yang paling baik adalah “menegakkan” motor sesaat, melakukan pengereman, lalu balik lagi miring untuk berbelok. Tapi, ini perlu dialukan dengan cepat. Sebab, jika terlalu lama akibat kurang terlatih, kemungkinan besar kita akan “nyusruk” keluar jalan. Jadi, sebaiknya hindari gaya menikung dengan kecepatan tinggi.
Latihan Pengereman
Roda yang terkunci karena pengereman mendadak adalah situasi yang sangat berbahaya. Untuk membantu mengatasi situasi ini, berlatihlah berhenti mendadak di suatu area di mana tidak ada lalu lintas atau hambatan lain, misalnya di pelataran parkir (yang kosong tentu saja).
Hati-hatilah untuk tidak sampai roda terkunci. Ketika kita berkendara dengan posisi lurus, berlatihlah pengereman sampai sesaat sebelum roda terkunci. Pastikan bahwa kita masih punya banyak ruang di depan sehingga kita bisa mengurangi tekanan pada rem jika terjadi locking. Demikian pula kita masih punya ruang untuk berhenti dengan aman.
Ingat, mengerem sampai titik sesaat sebelum roda terkunci adalah untuk mengatasi jika terjadi kondisi darurat, bukan untuk menciptakan kondisi darurat itu sendiri.
Selama latihan ini, kemungkinan besar kita akan mengalami skid (slip), tapi jika kita bergerak lurus dan tidak panik, mestinya bisa diatasi. Jika panic dan jatuh, mestinya kita juga tidak akan terluka serius, dengan catatan kita mempergunakan safety wear yang baik dan dipergunakan dengan benar.
Latihan ini akan memberikan kepekaan pada kita mengenai batas-batas dalam pengereman pada kondisi darurat, yang akan membuat motor kita berhenti dengan cara yang paling efektif. Hanya jika kita sudah yakin dengan kemampuan kita membaca apa yang sedang terjadi pada roda-roda motor kita, kita dapat mencoba teknik pengereman ini di jalan umum.
Latihan Lanjutan
Meskipun sudah menjadi “jago” pengereman, kita tetap memerlukan latihan emergency stop secara konstan. Cari tempat yang tidak ada lalu lintas atau hambatan lain, dan coba untuk berhenti secepat mungkin.
Latihan pertama, berhenti hanya dengan menggunakan rem depan. Sesaat begitu kita merasakan roda depan terkunci, lepaskan rem. Begitu kita sudah mengetahui batas-batas rem depan kita, dan dapat secara insting menerapkan pengereman ini dengan cepat, mulailah untuk mencoba menambahkan sedikit pengereman pada roda belakang pada saat yang bersamaan dengan rem roda depan.
Harus diingat bahwa rem depan paling banyak berpengaruh dalam pengereman, sedangkan roda belakang lebih mudah terkunci. Jadi kita seharusnya memberikan tekanan yang berbeda antara rem belakang dibandingkan dengan rem depan.
Tips: Siaga Pengereman
Ketika berkendara di segala macam area berisiko tinggi (yang berarti hampir di semua tempat kita berkendara.), selalu pastikan menjaga rem depan dengan paling tidak dua buah jari tangan menempel di tuasnya. Artinya biasakan untuk selalu berkendara dengan dua jari tangan kanan pada tuas rem depan.
Juga, pastikan bahwa kaki kita selalu pada posisi siap menginjak rem belakang. Dengan tangan dan kaki pada posisi siap menghentikan kendaraan, kita akan memiliki sepersekian detik ekstra untuk berhenti dengan lebih cepat. Ini bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati.
Penulis: Darwin Holmstrom; Penerjemah: P. Nugrahanto (HTML member); Penyunting: KafeMotor.
Naskah asli dapat diperoleh di http://www.dps.state.mn.us/mmsc/latest/MMSC_PFHome.asp?mid=81
Diskusi panjang dapat pula dibaca di: http://www.honda-tiger.or.id/forum/showthread.php?t=13234&highlight=Darwin+Holmstrom dan di http://www.honda-tiger.or.id/forum/showthread.php?t=1461&highlight=Darwin+Holmstrom
Sumber dari http://honda-riders.or.id
Percayakan Honda sebagai motor yang safety bagi anda, karena Honda Pelopor Safety Riding di Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mohon di Klik
Entri Populer
-
Assalamu’alaikum wr.wb, Yang terhormat bapak camat kampung melayu kota bengkulu beserta ibu Yang terhormat bapak Lurah Teluk sepang beserta ...
-
INDAHNYA PERSAHABATAN Tiada mutiara sebening cinta.. Tiada sutra sehalus kasih sayang.. Tiada embun sesuci ketulusan hati.. Dan tiada hubung...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Keadaan Penganggur dan Setengah Pengangguran. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan...
-
TERIMA KASIH UNTUK KAKAK YANG TELAH MENJADI GURU KU Oleh : Mayang Santri TPQ As Sunah Kakak adalah guruku yang tampan Kakak juga guruku yang...
-
PUISI AKHIR TAHUN Senja di Ufuk Barat Telah Sampai Laksana Tirai yang Tersemai Bagai Cerita Sukses Telah Digapai Harapan & Do’a Janganla...
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca artikel ini, mohon komentar anda dan jangan bosan untuk membaca artikel lainnya, tulis nama anda setelah berkomentar, trims.